Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CEO Tesla Elon Musk mengatakan pada hari Rabu (23/7/2025) bahwa pemangkasan dukungan pemerintah AS terhadap produsen kendaraan listrik dapat menyebabkan "beberapa kuartal yang sulit" bagi perusahaannya, sebelum pendapatan dari perangkat lunak dan layanan swakemudi mulai mengalir pada akhir tahun depan.
Saham Tesla turun hampir 5% setelah Musk menanggapi pertanyaan soal kebijakan baru pemerintah AS di bawah Presiden Donald Trump dalam konferensi hasil kinerja kuartalan.
Baca Juga: Resmi Meluncur di GIIAS 2025, Ford Mustang 2.3L EcoBoost Dibandrol Rp 1,96 Miliar
Tesla mencatat penurunan penjualan kuartalan terburuk dalam lebih dari satu dekade, serta laba yang meleset dari target Wall Street. Namun margin keuntungan dari produksi mobil lebih baik dari yang dikhawatirkan.
Musk mengandalkan teknologi swakemudi untuk mendongkrak pendapatan dari mobil pribadi maupun layanan taksi otonom (robotaxi) yang rencananya akan diproduksi mulai tahun depan.
Sementara itu, Tesla sedang mengembangkan mobil baru yang lebih murah. Namun, CFO Vaibhav Taneja mengatakan bahwa produksi model ini akan meningkat secara bertahap mulai kuartal depan, lebih lambat dari perkiraan awal.
Tesla telah memproduksi beberapa unit awal hingga akhir Juni, tetapi belum memberikan proyeksi pengiriman untuk tahun penuh, mengutip kondisi ekonomi dan waktu peluncuran model baru tersebut.
“Performa mengecewakan Tesla tidak terlalu mengejutkan, mengingat jalan terjal yang mereka tempuh belakangan ini,” kata analis eMarketer Jacob Bourne.
“Model yang benar-benar terjangkau akan menjadi senjata andalan untuk mendongkrak penjualan, asalkan Tesla mampu memposisikannya dengan tepat tanpa mengganggu model premiumnya.”
Baca Juga: Kesepakatan Dagang AS-Jepang Disambut Investor, Tapi Dikecam Produsen Mobil AS
Pendapatan Tesla turun dua kuartal berturut-turut, kali ini turun 12% menjadi US$22,5 miliar untuk periode April–Juni, dari US$25,5 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Angka ini sedikit di bawah target analis. Laba per saham yang disesuaikan sebesar 40 sen juga lebih rendah dari konsensus Wall Street.
Penurunan pendapatan dipengaruhi oleh anjloknya 51% penjualan kredit emisi yang biasanya dibeli oleh produsen otomotif lain agar memenuhi regulasi emisi pemerintah.
Meskipun demikian, margin kotor otomotif (tanpa kredit emisi) sebesar 14,96% masih melampaui estimasi, didukung oleh efisiensi biaya per kendaraan.
Tesla juga menghadapi tantangan permintaan yang melemah dan pemangkasan insentif pemerintah AS. Pengiriman global turun 13,5% pada kuartal kedua, sementara potongan pajak sebesar US$7.500 bagi pembeli EV di AS akan berakhir akhir tahun ini.
“Kami mungkin akan mengalami beberapa kuartal yang sulit,” kata Musk.
“Saya tidak mengatakan pasti akan terjadi, tapi bisa saja mungkin kuartal IV, kuartal I, atau kuartal II. Tapi begitu teknologi otonom berskala mulai diluncurkan pada paruh kedua tahun depan, saya akan terkejut jika kondisi ekonomi Tesla tidak jauh lebih baik.”
Baca Juga: Uni Eropa Peringatkan Momen Paling Berbahaya yang Melibatkan Rusia-China di 2027