Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - MEXICO CITY. Senat Meksiko menyetujui kenaikan tarif hingga 50% tahun depan untuk impor dari China dan beberapa negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Tujuannya untuk meningkatkan industri lokal meskipun ada penentangan dari kelompok bisnis.
Usulan tersebut, yang sebelumnya telah disahkan oleh majelis rendah, akan menaikkan atau memberlakukan bea masuk baru hingga 50% mulai tahun 2026 pada barang-barang tertentu seperti mobil, suku cadang mobil, tekstil, pakaian, plastik, dan baja dari negara-negara tanpa perjanjian perdagangan dengan Meksiko. Termasuk China, India, Korea Selatan, Thailand, dan Indonesia. Sebagian besar produk akan dikenakan tarif hingga 35%.
Senat Meksiko mengesahkan RUU tersebut dengan 76 suara mendukung, 5 menentang, dan 35 abstain. RUU yang disetujui ini lebih lunak daripada RUU yang terhenti di majelis rendah, dengan tarif pada sekitar 1.400 lini produk yang berbeda - sebagian besar tekstil, pakaian, baja, suku cadang mobil, plastik, dan alas kaki - dan pengurangan bea masuk pada sekitar dua pertiga dari produk tersebut dibandingkan dengan usulan awal.
Baca Juga: Defisit Perdagangan AS Menyempit Tak Terduga pada September 2025
China Keberatan
Kementerian Perdagangan China menanggapi pada hari Kamis dengan mengatakan bahwa mereka akan memantau rezim tarif baru Meksiko dan mempertimbangkan dampaknya, tetapi memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut akan "secara substansial melemahkan" kepentingan perdagangan.
"China selalu menentang semua bentuk kenaikan tarif sepihak dan berharap Meksiko akan segera memperbaiki praktik unilateral dan proteksionis tersebut," sebut Kementerian Perdagangan China seperti dilansir Reuters, Kamis (11/12/2025).
Ketika ditanya dalam konferensi pers reguler, juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa melawan arus globalisasi ekonomi dengan mengejar proteksionisme merugikan pihak lain dan tidak menguntungkan diri sendiri.
Para analis dan sektor swasta mengatakan langkah ini bertujuan untuk menenangkan Amerika Serikat (AS) menjelang peninjauan selanjutnya terhadap perjanjian perdagangan Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA). Selain itu juga dimaksudkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan sebesar $3,76 miliar tahun depan karena Meksiko berupaya mengurangi defisit fiskalnya.
"Di satu sisi, ini melindungi sektor-sektor produktif lokal tertentu yang dirugikan dibandingkan dengan produk-produk China. Ini juga melindungi lapangan kerja," kata Mario Vazquez, seorang senator dari partai oposisi PAN.
Namun, juga, "tarif adalah pajak tambahan yang dibayar warga negara ketika mereka membeli suatu produk. Dan ini adalah sumber daya yang masuk ke negara. Kita perlu tahu untuk apa sumber daya ini akan digunakan. Mudah-mudahan, rantai produksi di negara ini akan diperkuat," kata Vazquez.
Baca Juga: OpenAI Luncurkan GPT-5.2 untuk Tandingi Gemini 3 Google
AS Desak Batasi Hubungan dengan China
Emmanuel Reyes, seorang senator dari partai Morena yang berkuasa, membela langkah tersebut.
"Penyesuaian ini akan meningkatkan produk Meksiko dalam rantai pasokan global dan melindungi lapangan kerja di sektor-sektor kunci," kata Reyes, yang merupakan ketua Komite Ekonomi Senat.
"Ini bukan sekadar alat untuk meningkatkan pendapatan, tetapi lebih merupakan cara untuk mengarahkan kebijakan ekonomi dan perdagangan demi kesejahteraan umum," katanya.
Meksiko telah mengatakan pada bulan September bahwa mereka akan menaikkan tarifnya untuk mobil dan barang-barang lain dari China dan negara-negara Asia lainnya.
AS telah mendorong negara-negara di Amerika Latin untuk membatasi hubungan ekonomi mereka dengan China, yang dengannya AS bersaing untuk mendapatkan pengaruh di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kim Jong Un Sanjung Pengiriman Pasukan Militer Korea Utara ke Luar Negeri













