kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Melalui referendum, wilayah New Caledonia tolak merdeka dari Prancis


Senin, 05 Oktober 2020 / 13:23 WIB
Melalui referendum, wilayah New Caledonia tolak merdeka dari Prancis
ILUSTRASI. Hasil referendum kedua menyatakan, New Caledonia akan tetap berada di bawah bendera Prancis.


Sumber: BBC | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pada 1998, Noumea Accord disahkan untuk mengatur otonomi yang lebih luas dari New Caledonia. Di dalamnya juga mengatur bahwa New Caledonia diizinkan untuk melakukan referendum sebanyak tiga kali jika ingin memerdekakan diri.

Saat ini, kesempatan referendum sudah dilakukan sebanyak dua kali dan berakhir tanpa kemerdekaan. Referendum terakhir baru bisa dilakukan kembali pada 2022 mendatang. Itu pun jika diminta oleh sepertiga dari majelis lokal.

Bagi Prancis, wilayah New Caledonia adalah wilayah yang strategis dan menguntungkan. BBC mencatat, wilayah ini memiliki simpanan nikel yang besar, komponen penting dalam manufaktur elektronik.

Bukan cuma itu, letaknya yang ada di Pasifik juga dipandang oleh Prancis sebagai aset politik dan ekonomi strategis di wilayah tersebut.

Berkat Noumea Accord, New Caledonia memiliki kekuasaan otonomi yang cukup bebas. Meskipun begitu, mereka sangat bergantung pada Prancis untuk hal-hal seperti pertahanan dan pendidikan karena masih menerima subsidi besar dari Prancis.

Selanjutnya: Bashar al Assad memuji kehadiran militer Rusia di Suriah: Mereka sangat membantu




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×