kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,46   0,79%
  • KOMPAS100 1.106   11,25   1,03%
  • LQ45 878   11,38   1,31%
  • ISSI 221   1,04   0,47%
  • IDX30 449   5,97   1,35%
  • IDXHIDIV20 540   5,29   0,99%
  • IDX80 127   1,41   1,12%
  • IDXV30 134   0,41   0,31%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Melinda French Gates Buka Suara Alasan Mundur dari Gates Foundation


Rabu, 29 Mei 2024 / 10:17 WIB
Melinda French Gates Buka Suara Alasan Mundur dari Gates Foundation
Melinda French Gates Buka Suara Alasan Mundur dari Gates Foundation


Sumber: CNN | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Melinda French Gates, salah satu dermawan terkemuka di dunia, menjelaskan alasan di balik pengunduran dirinya dari Gates Foundation dan rencana masa depannya. 

Dalam opini yang diterbitkan di New York Times, ia menyatakan bahwa keputusan Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) pada tahun 2022 yang mengizinkan masing-masing negara bagian memutuskan hak aborsi mendorongnya untuk lebih fokus pada hak reproduksi di Amerika Serikat, selain upayanya yang selama ini terpusat di luar negeri.

“Meskipun saya telah lama fokus pada peningkatan akses kontrasepsi di luar negeri, di era pasca-Dobbs, saya sekarang merasa terdorong untuk mendukung hak-hak reproduksi di sini, di dalam negeri,” tulis French Gates. 

Baca Juga: Warisan Warren Buffett Dipertaruhkan Melalui Bill Gates

Ia menekankan pentingnya memberikan dukungan finansial kepada organisasi yang memperjuangkan hak-hak perempuan, yang selama ini sering kali kekurangan dana.

Setelah mengundurkan diri dari Gates Foundation pada awal bulan ini, dan dengan 7 Juni sebagai hari terakhirnya, French Gates menerima US$ 12,5 miliar dari yayasan tersebut sebagai bagian dari perjanjian perceraiannya. 

Ia berencana untuk memfokuskan upaya filantropisnya pada perempuan dan anak perempuan melalui organisasi pribadinya, Pivotal Ventures.

French Gates mengumumkan rencananya untuk menyumbangkan US$ 1 miliar hingga tahun 2026 untuk memajukan hak-hak perempuan di seluruh dunia. Dana ini mencakup hibah sebesar US$ 200 juta kepada organisasi yang memperjuangkan hak-hak reproduksi perempuan. 

Salah satu penerima hibah ini adalah The 19th, sebuah organisasi berita nirlaba yang melaporkan kebijakan gender.

Baca Juga: Bill Gates Investasikan Setengah Portofolionya dalam 3 Saham Pembagi Dividen Ini

Emily Ramshaw, salah satu pendiri dan CEO The 19th, menyambut baik dukungan ini dan menyatakan, “Dukungan ini akan memperkuat politik kritis dan cakupan kebijakan kami di tahun pemilu yang penuh gejolak ini, memungkinkan kami melakukan investasi strategis kepada audiens dan masa depan kami, serta meletakkan dasar bagi keberlanjutan jangka panjang kami.”

Penerima lainnya, The Institute for Women’s Policy Research, menyatakan bahwa hibah ini akan membantu mereka dalam upaya meningkatkan kesehatan perempuan di seluruh Amerika Serikat dan mempersempit kesenjangan upah berdasarkan gender.

Dr. Jamila Taylor, Presiden dan CEO IWPR, menyebut dukungan dari French Gates sebagai kehormatan besar.

Selain itu, French Gates juga akan memberikan penghargaan sebesar US$ 250 juta kepada organisasi yang berupaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik perempuan. 

Meniru pendekatan filantropis MacKenzie Scott, French Gates akan memberikan US$ 240 juta kepada 12 advokat dan pemimpin berpengaruh di seluruh dunia, masing-masing menerima US$ 20 juta, untuk mendukung kelompok yang mereka anggap melakukan pekerjaan mendesak dan bermakna dalam kesehatan perempuan.

Baca Juga: Bill Gates Bertahan Sebagai Salah Satu Terkaya Dunia Bertahun-tahun, Ini Rahasianya

“Saya juga bereksperimen dengan taktik baru untuk menghadirkan perspektif yang lebih luas mengenai filantropi,” tulis French Gates. “Saya sangat ingin melihat lanskap peluang pendanaan dari sudut pandang mereka, dan hasil yang bisa diperoleh dari pendekatan mereka.”

French Gates menyebut beberapa pemimpin yang akan menerima dana tersebut, termasuk mantan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern, advokat kesehatan ibu Allyson Felix, dan aktivis pendidikan perempuan Afghanistan Shabana Basij-Rasikh.

Dalam opininya, French Gates menegaskan bahwa ia memilih untuk meninggalkan Gates Foundation untuk menetapkan agendanya sendiri. Ia mengkritik tingginya angka kematian ibu di Amerika dan menyayangkan bahwa Amerika adalah satu-satunya negara dengan ekonomi maju yang tidak memiliki cuti keluarga berbayar di tingkat nasional.

Baca Juga: Bukan Harta, Warren Buffett Bocorkan 3 Hal yang Bisa Bikin Hidup Bahagia Setiap Saat

“Karena saya telah diberi kesempatan luar biasa ini, saya bertekad untuk melakukan segala yang saya bisa untuk memanfaatkannya dan menetapkan agenda yang membantu perempuan dan anak perempuan lainnya untuk menentukan agenda mereka juga,” tulisnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×