Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Juga, KCNA tidak mengungkapkan, tindakan apa pun yang terkait dengan Korea Selatan.
Pertemuan Sabtu terjadi setelah Kim menghadiri sesi pendahuluan Komisi Militer Pusat pada pertengahan Juni lalu, dan menunda semua rencana militer Korea Utara untuk mengambil tindakan terhadap Korea Selatan sebagai buntut kemarahan atas selebaran propaganda anti-Pyongyang.
Selama pertemuan itu, Korea Utara juga membahas langkah-langkah untuk mendukung "kemampuan perang". Juga hadir dalam pertemuan tersebut Ri Pyong-chol, Wakil Ketua Komisi Militer Pusat dan pejabat militer tingkat tinggi lainnya, menurut KCNA.
Sehari setelah laporan KCNA tersebut, Senin (20/7), sebuah pesawat mata-mata Amerika Serikat (AS) terbang di atas Korea Selatan dalam misi yang jelas untuk memantau Korea Utara, kata seorang pelacak penerbangan.
Baca Juga: Sesumbar Adik Kim Jong Un: Korut belum akan berhenti bikin senjata nuklir
Melansir Yonhap, pesawat RC-135W Rivet Joint Angkatan Udara AS terlihat di langit di atas wilayah Seoul, Ibu Kota Korea Selatan, sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.
Hanya, sumber-sumber militer Korea Selatan mengatakan, Korea Utara tidak menunjukkan gerakan militer yang tak biasa dalam beberapa pekan terakhir, setelah Kim Jong-un membuat rencana aksi militer terhadap Korea Selatan bulan lalu.
Pada Juni lalu, ketegangan di Semenanjung Korea meningkat tajam, ketika Korea Utara meledakkan kantor penghubung antar-Korea dan mengancam akan mengambil tindakan militer dalam kemarahan atas selebaran propaganda anti-Pyongyang.