Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HANOI. Pengusaha Vietnam di Kota Ho Chi Minh telah menciptakan mesin pengeluaran otomatis 24/7 (ATM) yang menyediakan beras gratis bagi orang-orang yang kehilangan pekerjaan menyusul penguncian nasional yang sedang berlangsung untuk mengekang penyebaran virus corona baru.
Melansir Reuters, Vietnam telah melaporkan 262 kasus COVID-19, dan sejauh ini tidak ada kematian. Akan tetapi, sebagai hasil dari program jarak sosial selama 15 hari yang dimulai pada 31 Maret, banyak usaha kecil tutup dan ribuan orang diberhentikan sementara dari pekerjaan.
Suami Nguyen Thi Ly termasuk di antara mereka yang kehilangan pekerjaan.
Baca Juga: Apa rahasia di balik kesuksesan Vietnam menahan penularan corona? Ini bocorannya
"ATM beras ini sangat membantu. Dengan satu kantong beras ini, kita dapat memiliki cukup untuk satu hari," kata ibu tiga anak berusia 34 tahun. "Sekarang, kita hanya perlu makanan lain. Tetangga kita terkadang memberi kita makanan sisa, atau kita punya mie instan."
Mesin tersebut mendistribusikan sekarung beras seberat 1,5 kg dari satu silo kecil kepada para pekerja yang menanti berakhirnya lockdown. Banyak di antaranya adalah penjual jalanan atau orang-orang yang mencari nafkah dari pekerjaan dengan bayaran tunai seperti mengurus rumah atau menjual tiket lotre.
Hoang Tuan Anh, pengusaha di balik gagasan itu, awalnya menyumbangkan sejumlah bel pintu cerdas ke rumah sakit di Kota Ho Chi Minh sebelum mengalihkan keahlian teknologinya ke distribusi makanan.
Baca Juga: Keren, Vietnam sumbang 550.000 masker ke lima negara Eropa
Menurut media pemerintah, 'ATM beras' yang serupa telah didirikan di kota-kota besar lainnya seperti Hanoi, Hue dan Danang.
Karyawan yang memantau ATM beras menolak berkomentar, tetapi Anh mengatakan kepada media pemerintah bahwa ia ingin orang-orang merasa masih memiliki akses ke makanan dan sumber daya, meskipun kesulitan ekonomi saat ini.
"Saya menyebut mesin ini sebagai 'ATM beras' karena orang dapat menarik beras dari sana, meyakinkan bahwa masih ada orang baik di luar sana yang ingin memberi mereka kesempatan kedua," katanya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Perdana Menteri Vietnam meminta kota-kota besar bersiap lockdown akibat corona
Sementara banyak orang di negara yang dikuasai Komunis dapat mengandalkan jaring pengaman sosial, dan pemerintah telah memperkenalkan paket stimulus yang dirancang untuk membantu masyarakat yang paling rentan. Namun, beberapa orang yang hidup di pinggiran, seperti Ly dan keluarganya, belum menerima cukup dukungan.
"Saya membaca tentang ATM beras ini di internet. Saya datang untuk memeriksanya, dan tidak bisa percaya itu keluar dengan nyata. Saya sangat berharap para sponsor akan terus melakukan ini sampai akhir pandemi," kata Ly kepada Reuters. Dia menambahkan, masalah terbesar keluarganya adalah membayar sewa tempat tinggal mereka.