Sumber: Harian KONTAN | Editor: Noverius Laoli
Kelima, Allocate capital efficiently. Buffett sigap dalam mengalokasikan keuntungan dari satu bisnis ke bisnis baru yang dianggap prospektif.
Bershire Hathaway adalah perusahaan asuransi yang menerima premi di depan dan membayar kemudian hari. Ini memberikan dana besar bagi Buffett untuk berinvestasi di berbagai bisnis.
Baca Juga: Enam pemikiran istimewa jelang akhir tahun dari Warren Buffett
Keenam, Think independently. buffett tinggal di Omaha, sekitar 1.800 kilometer jauhnya dari Wall Street. Tapi dia mengatakan bahwa semakin jauh posisinya dari hiruk pikuk bursa saham, maka semakin baik. Pasalnya, hal ini membuat investor jangka panjang kurang dipengaruhi oleh kehebohan jangka pendek.
Buffett terkenal tidak peduli dengan apa kata dunia. Tidak hanya dalam berinvestasi, tetapi dalam memilih makanan dan masalah percintaan. Salah satu kisah sukses Buffett adalah saat membeli sejumlah besar saham Coca Cola. Meskipun mayoritas analis saham dan pelaku pasar menganggap harga saham Coca Cola kemahalan, ia berpikir sebaliknya.
Ketujuh, Always be ready to break your own rule. Buffett membuat sejumlah peraturan dalam berinvestasi dan selalu disiplin dalam menerapkannya. Namun ia tidak ragu untuk melanggar peraturan tersebut bilamana diperlukan, misalnya jika kondisi berubah.
Baca Juga: Warren Buffett memberi hadiah Natal berupa saham kepada kerabatnya
Kedelapan, dan yang paling sulit kita tiru, adalah prinsip Give it away. Buffett telah mendermakan 99% dari kekayaannya. Prinsip terakhir menunjukkan bahwa bagi Buffett uang bukan segalanya.
Ini juga tercermin dari gaya hidupnya yang amat sederhana. Mungkin ia terinspirasi pepatah Jawa yang diplesetkan oleh Butet Kertarajasa: Urip mung mampir ngguyu. Atau terjemahannya kurang lebih, hidup itu cuma buat mampir tertawa.
Artikel ini telah terbit di Harian KONTAN pada 9 Desember 2019, dengan judul: Belajar (Lagi) Prinsip Investasi Buffett, yang ditulis oleh Lukas Setia Atmaja.