Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bersikeras bahwa serangan itu segera dilakukan tetapi, ketika dimintai rinciannya, menunjuk pada peristiwa yang terjadi sebelum serangan pesawat tak berawak AS yaitu serangan roket ke kedutaan AS di Irak yang menyebabkan kematian seorang kontraktor Amerika.
Baca Juga: Iran mulai membalas AS, ini ringkasan pergerakan sejumlah instrumen investasi
Pompeo kemudian menjelaskan upaya berkelanjutan oleh Jenderal Soleimani untuk membangun jaringan kegiatan kampanye yang akan berpotensi menyebabkan kematian lebih banyak orang Amerika.
Bahasa yang agak kabur ini terdengar persis seperti kegiatan yang telah dilakukan Jenderal Soleimani selama beberapa dekade. Beberapa petunjuk tentang apa yang ada di pikiran Trump. Sebuah laporan New York Times menyarankan Trump awalnya menolak opsi membunuh Soleimani pada 28 Desember.
"Beberapa hari kemudian, Trump menyaksikan, dengan marah, ketika laporan televisi menunjukkan serangan yang didukung Iran terhadap kedutaan Amerika di Baghdad," kata laporan itu.
Baca Juga: Begini respons Donald Trump pasca Iran serang pangkalan militer AS di Irak
Kemudian, dalam perjalanan menuju perayaan Tahun Baru di resor Mar-a-Lago di Florida, Trump berjanji dengan mengatakan : "Ini bukan Benghazi." Itu merujuk pada serangan 2012 terhadap kedutaan AS di Libya, di mana duta besar Amerika Christopher Stevens dan tiga pejabat lainnya terbunuh.