kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.846.000   69.000   3,88%
  • USD/IDR 16.774   96,00   0,57%
  • IDX 6.268   299,54   5,02%
  • KOMPAS100 896   52,70   6,25%
  • LQ45 709   40,09   5,99%
  • ISSI 194   8,00   4,31%
  • IDX30 374   21,31   6,04%
  • IDXHIDIV20 454   21,82   5,05%
  • IDX80 102   5,98   6,24%
  • IDXV30 107   5,25   5,18%
  • IDXQ30 124   6,06   5,15%

Mengapa Donald Trump memprovokasi Iran untuk menyerang pasukan AS?


Rabu, 08 Januari 2020 / 10:58 WIB
Mengapa Donald Trump memprovokasi Iran untuk menyerang pasukan AS?
ILUSTRASI. Pasukan terjun payung AS yang ditugaskan ke Tim Tempur Brigade 1, Divisi Lintas Udara ke-82 bersiap untuk naik pesawat yang menuju wilayah operasi Komando Pusat AS dari Fort Bragg, North Carolina 5 Januari 2020. Foto diambil 5 Januari 2020.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

Peristiwa tragis itu melanda Presiden Obama dan menghambat jalan Hillary Clinton menuju Gedung Putih. "Benghazi seharusnya tidak terjadi. Ini tidak akan pernah menjadi Benghazi," kata Trump minggu lalu.

Dunia dikejutkan oleh keputusan Trump. Tidak ada keraguan sedikit pun, bahkan Iran bingung dengan serangan mendadak pada orang militernya yang paling kuat dan penting.

Baca Juga: Iran balas dendam, Donald Trump panggil Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan

Tapi begitu juga sekutu Amerika. Jerman sekarang mengurangi jumlah pasukannya di Irak, dengan alasan keamanan. Satu pasukan pelatihan internasional NATO telah memindahkan lebih dari setengah dari 500 personelnya ke lokasi yang lebih aman di luar Baghdad karena alasan yang sama.

Beberapa diplomat Eropa telah menyatakan kekhawatiran bahwa gerakan pasukan akan mengurangi upaya untuk memerangi kelompok teroris Negara Islam.

Menurut laporan, bahkan penasihat militer Trump sendiri terpana bahwa Trump mengambil opsi paling ekstrem yang diberikan kepadanya.

Baca Juga: Selang satu jam dari serangan pertama, Iran luncurkan aksi balas dendam ronde kedua



TERBARU

[X]
×