kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,72   -3,94   -0.44%
  • EMAS1.368.000 0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengapa Negara-Negara Tetangga Jepang Panik atas Pembuangan Air Fukushima?


Senin, 17 Juli 2023 / 06:38 WIB
Mengapa Negara-Negara Tetangga Jepang Panik atas Pembuangan Air Fukushima?
ILUSTRASI. Jepang berencana membuang air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik Fukushima ke laut. REUTERS/Carl Recine


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

RENCANA PELEPASAN AIR RADIOAKTIF FUKUSHIMA - Jepang berencana membuang air radioaktif yang diolah dari pembangkit listrik Fukushima ke laut. Hal tersebut membuat sejumlah negara tetangga Jepang panik. 

Korea Selatan, misalnya. Melansir NBC News, meski pemerintah Korea Selatan mendukung secara resmi rencana tersebut, namun hal itu tidak bisa meredakan kepanikan yang dialami masyarakatnya. Kini pemerintah Korea Selatan harus mengatasi panic buying, aksi protes, dan boikot konsumen. Beberapa toko bahkan kehabisan garam laut dan memberlakukan batas pembelian.

Di tempat lain, China telah melarang ekspor makanan laut dari beberapa prefektur Jepang. Langkah ini kemudian diikuti Hong Kong. Larangan ekspor tersebut dilakukan setelah Tokyo mendapat persetujuan dari badan pengawas nuklir PBB pada pekan lalu atas rencananya untuk melepaskan air radioaktif olahan dari pembangkit nuklir Fukushima Daiichi yang hancur akibat tsunami ke Laut Pasifik. 

Pemerintah Jepang dan operator pembangkit, Tokyo Electric Power Company, mengatakan, air yang saat ini ditahan di ratusan tangki di darat, harus dibuang untuk mencegah kebocoran yang tidak disengaja dan memberi ruang untuk penonaktifan pembangkit.

Baca Juga: Korut Serukan Komunitas Internasional untuk Setop Pembuangan Air Limbah Fukushima

Namun terlepas dari kepastian mereka bahwa pabrik tersebut memenuhi standar keamanan internasional dan dukungan dari Badan Energi Atom Internasional, beberapa negara Asia tetap tidak yakin akan keamanannya. Itu sebabnya, mereka memberlakukan larangan ekspor makanan laut yang diambil dari beberapa wilayah Jepang dan memberlakukan inspeksi keamanan pangan tambahan pada makanan dari wilayah Fukushima.

Negara yang memimpin kritik ini adalah China, yang dengan keras menentang rencana tersebut. Badan pabeannya berjanji pada hari Jumat bahwa mereka akan mengambil "semua tindakan yang diperlukan" untuk meredakan kekhawatiran konsumennya. Ini termasuk larangan de facto impor dari 10 prefektur Jepang, termasuk Fukushima.

"Dua belas tahun kemudian, Jepang telah memilih untuk mengalihkan risiko kontaminasi nuklir ke seluruh umat manusia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin dalam konferensi pers pekan lalu.

Baca Juga: Saat Warga Korea Selatan Ramai-Ramai Timbun Garam & Makanan Laut Gara-Gara Jepang

Li Fengmin, seorang profesor fisika dan biologi kelautan di Ocean University of China, mengatakan kepada NBC News bahwa dia khawatir IAEA mengeluarkan rekomendasinya di bawah tekanan pemerintah Jepang.




TERBARU

[X]
×