Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Penerbangan pembom Rusia saat memecahkan rekor tersebut berlangsung dengan kepatuhan ketat dengan aturan wilayah udara internasional, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan.
Sesuai namanya, pembom supersonik, kecepatan maksimun Tu-160 mencapai mach 2,05 atau 2.220 kilometer per jam, dan mampu terbang dengan ketinggian maksimal 15.000 meter atawa 49.200 kaki.
Daya Jelajah Tu-160 mencapai 12.300 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dalam penerbangan.
Bawa rudal Raduga Kh-102
Dan sesuai namanya pula, pembom pembawa rudal strategis, Tu-160 membawa rudal jelajah berhulu ledak nuklir yang diluncurkan dari udara, Raduga Kh-102. Daya jelajah rudal ini 2.500 hingga 2.800 km.
Baca Juga: AS tempatkan rudal di Asia, Rusia: Bisa bahayakan pencegah nuklir kami
Tu-160 memiliki dua peluncur rotary yang masing-masing bisa memegang enam rudal. Total, pesawat buatan Tupolev yang berbasis di Moskow ini total bisa membawa senjata seberat 40.000 kg.
Selain itu, Tu-160 menggendong rudal jelajah jarak jauh konvensional Kh-55MS. Pada 17 November 2015, Rusia mulai menggunakan Tu-160 terhadap sasaran di Suriah. Ini menandai debut tempur Tu-160.
Untuk dapur pacu, Tu-160 mendapat dukungan empat mesin turbofan Kuznetsov NK-32 afterburning. Ini merupakan mesin yang paling kuat yang pernah dipasang pada pesawat tempur.
Rekor lainnya, pada 2020, Tu-16 adalah pesawat tempur terbesar dan terberat, pembom tercepat, serta pesawat sayap penyapu variabel terbesar dan terberat yang pernah diterbangkan.