kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal Angsa Putih, pembom supersonik Rusia pembawa rudal jelajah nuklir


Kamis, 01 Oktober 2020 / 23:36 WIB
Mengenal Angsa Putih, pembom supersonik Rusia pembawa rudal jelajah nuklir
ILUSTRASI. Pembom Tu-160 dan Tu-22M3 terbang dalam formasi selama latihan untuk flypast di Moskow, Rusia 4 Mei 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID -  MOSKOW. Komandan Penerbangan Jarak Jauh Angkatan Udara Rusia Letnan Jenderal Sergey Kobylash mengatakan, pembom supersonik Rusia, Tu-160 memecahkan rekor dunia untuk penerbangan non-stop terlama untuk jenis pesawat ini.

"Dua pembom dari Divisi Penerbangan Jarak Jauh telah menetapkan rekor baru untuk jarak dan durasi pada pembom supersonik pembawa rudal strategis Tu-160," kata Kobylash kepada wartawan, 19 September lalu, seperti dikutip kantor berita TASS. 

"Pilot Angkatan Udara Rusia berada di udara selama lebih dari 25 jam, menempuh jarak lebih dari 20.000 kilometer," ujar dia yang menambahkan, tidak ada yang menerbangkan pesawat jenis ini lebih lama sebelumnya.

Rekor sebelumnya terukir pada 2010 oleh bomber Tu-160 yang mengudara selama 24 jam 24 menit.

Baca Juga: Trump: Rusia curi informasi teknologi rudal hipersonik dari AS

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, dua Tu-160, yang berjulukan Angsa Putih, terbang di atas perairan netral di bagian tengah Samudra Arktik dan Pasifik serta Laut Kara, Laptev, Siberia Timur, Chukchi, dan Barents. 

Para pembom pembawa misil tersebut lepas landas dan mendarat di Lapangan Terbang Engels. Komandan kru masing-masing bomber Tu-160 adalah Mayor Jenderal Oleg Pchela dan Letnan Kolonel Sergei Volkovitsky.

NATO beri julukan Blackjack

Selama penerbangan, Kementerian Pertahanan mengungkapkan, pembom Tu-160, yang oleh Pakta Pertahanan Atrlantik Utara (NATO) diberi julukan Blackjack, diisi bahan bakar di udara sebanyak tiga kali dari enam tanker IL-78.

"Pembom pembawa rudal strategis Tu-160 didampingi oleh jet tempur Su-35S bersama dengan pesawat asing di sepanjang bagian tertentu dari rute mereka," sebut Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir TASS.

Baca Juga: Situasi memanas, radar Rusia lacak 54 pesawat intai asing di dekat perbatasan

Penerbangan pembom Rusia saat memecahkan rekor tersebut berlangsung dengan kepatuhan ketat dengan aturan wilayah udara internasional, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan.

Sesuai namanya, pembom supersonik, kecepatan maksimun Tu-160 mencapai mach 2,05 atau 2.220 kilometer per jam, dan mampu terbang dengan ketinggian maksimal 15.000 meter atawa 49.200 kaki.

Daya Jelajah Tu-160 mencapai 12.300 kilometer tanpa pengisian bahan bakar dalam penerbangan.

Bawa rudal Raduga Kh-102

Dan sesuai namanya pula, pembom pembawa rudal strategis, Tu-160 membawa rudal jelajah berhulu ledak nuklir yang diluncurkan dari udara, Raduga Kh-102. Daya jelajah rudal ini 2.500 hingga 2.800 km.

Baca Juga: AS tempatkan rudal di Asia, Rusia: Bisa bahayakan pencegah nuklir kami

Tu-160 memiliki dua peluncur rotary yang masing-masing bisa memegang enam rudal. Total, pesawat buatan Tupolev yang berbasis di Moskow ini total bisa membawa senjata seberat 40.000 kg.  

Selain itu, Tu-160 menggendong rudal jelajah jarak jauh konvensional Kh-55MS. Pada 17 November 2015, Rusia mulai menggunakan Tu-160 terhadap sasaran di Suriah. Ini menandai debut tempur Tu-160.

Untuk dapur pacu, Tu-160 mendapat dukungan empat mesin turbofan Kuznetsov NK-32 afterburning. Ini merupakan mesin yang paling kuat yang pernah dipasang pada pesawat tempur. 

Rekor lainnya, pada 2020, Tu-16 adalah pesawat tempur terbesar dan terberat, pembom tercepat, serta pesawat sayap penyapu variabel terbesar dan terberat yang pernah diterbangkan.

Selanjutnya: Saat ketegangan Laut China Selatan mereda, giliran Laut Hitam memanas



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×