kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal Delta AY.4.2, mutasi varian Delta yang bikin kasus di Inggris melonjak


Selasa, 26 Oktober 2021 / 11:57 WIB
Mengenal Delta AY.4.2, mutasi varian Delta yang bikin kasus di Inggris melonjak
ILUSTRASI. Warga melewati Tower Bridge di dalam perahu wisata mengarungi Sungai Thames di pusat Kota London, Inggris, Kamis (19/8/2021). Mengenal Delta AY.4.2, mutasi varian Delta yang bikin kasus di Inggris melonjak. REUTERS/Hannah McKay.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Kasus Delta AY.4.2 juga telah dilaporkan di Amerika Serikat (AS), Israel, dan Rusia. Israel pada 19 Oktober lalu mengonfirmasi kasus Delta AY 4.2 dengan seorang bocah lelaki berusia 11 tahun yang tiba dari Eropa sebagai pembawa.

Demikian pula, Rusia juga melaporkan "kasus terisolasi" dari Delta AY.4.2 pada pekan lalu.

Sebuah laporan di Science Alert menyebutkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan, kasus Delta AY.4.2 masih “sangat jarang” di negeri uak Sam.

Dalam serangkaian tweet, Profesor Francois Balloux, Direktur Institut Genetika Universitas College London (UCL), mengatakan, sampai sekarang, kasus Delta AY.4.2 sebagian besar terjadi di Inggris dan "tetap sangat langka di tempat lain".

Baca Juga: Lonjakan kasus Covid-19 di Inggris jadi perhatian Indonesia

UKHSA menyatakan, meskipun bukti pada Delta AY.4.2 masih muncul, sampai sekarang, tampaknya tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah.  Delta AY.4.2 juga tidak membuat vaksin yang saat ini digunakan menjadi kurang efektif untuk melawannya.

Saat ini, UKHSA memantau Delta AY.4.2 dengan cermat untuk lebih memahaminya. Bahkan, perubahan kecil dalam mutasinya "mungkin cukup untuk menyebabkan perbedaan sifat virus dalam beberapa keadaan". 

Namun saat ini, “Genom VUI-21OCT-01 tidak memiliki banyak mutasi dibandingkan Delta,” ungkap UKHSA.

Dalam sebuah wawancara dengan Science Media Center, menurut Profesor Balloux mengatakan, Delta AY.4.2 bukanlah situasi yang sebanding dengan kemunculan varian Alpha dan Delta yang jauh lebih menular dibanding strain apa pun yang beredar pada saat itu. 

“Di sini, kita berhadapan dengan potensi peningkatan kecil dalam penularan yang tidak akan memiliki dampak yang sebanding pada pandemi,” tambahnya.

Selanjutnya: Turis dari 45 negara ini bisa pelesiran ke Thailand tanpa karantina



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×