kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.624.000   4.000   0,25%
  • USD/IDR 16.305   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.109   35,72   0,50%
  • KOMPAS100 1.044   5,37   0,52%
  • LQ45 824   5,99   0,73%
  • ISSI 212   -0,11   -0,05%
  • IDX30 427   5,07   1,20%
  • IDXHIDIV20 512   6,64   1,31%
  • IDX80 119   0,49   0,41%
  • IDXV30 122   1,03   0,85%
  • IDXQ30 140   1,68   1,21%

Mengenal Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek yang Rontokkan Saham Teknologi AS


Sabtu, 01 Februari 2025 / 19:03 WIB
Mengenal Liang Wenfeng, Pendiri DeepSeek yang Rontokkan Saham Teknologi AS
SHANGHAI, CHINA - 30 AGUSTUS: Liang Wenfeng, pendiri perusahaan rintisan DeepSeek, menyampaikan pidato utama selama ajang China Private Equity Golden Bull Awards ke-10 pada 30 Agustus 2019 di Shanghai, China. (Foto oleh VCG via Reuters)


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Salah satu langkah besar DeepSeek adalah membuka akses ke semua modelnya, berbeda dengan OpenAI yang menerapkan sistem tertutup. Model sumber terbuka memungkinkan pengembang mana pun untuk menggunakan dan memodifikasi kode dasar sesuai kebutuhan. 

Menurut Liang, budaya sumber terbuka adalah salah satu faktor yang memberi keunggulan bagi Silicon Valley dibandingkan China.

"Meskipun OpenAI bersifat tertutup, ia tidak dapat menghentikan pihak lain untuk mengejar ketertinggalan. Sumber terbuka lebih merupakan praktik budaya daripada strategi bisnis. Perusahaan yang menerapkan pendekatan ini akan memiliki kekuatan lunak," ujarnya.

Perjalanan Akademik dan Karier

Liang dibesarkan di Provinsi Guangdong, daerah yang pada era 1980-an dan 1990-an menjadi pelopor kapitalisme pasar di China. Di lingkungannya, banyak orang lebih tertarik menjalankan bisnis daripada melanjutkan pendidikan, tetapi Liang lebih condong ke dunia akademik. 

Pada usia 17 tahun, ia diterima di Universitas Zhejiang, salah satu universitas paling bergengsi di China, dan mengambil jurusan Teknik Elektronika dan Komunikasi. Ia kemudian melanjutkan studi magister di bidang Teknik Informasi dan Komunikasi, yang diselesaikannya pada 2010.

Baca Juga: DeepSeek dan Alibaba Tancap Gas, Begini Efeknya ke Saham Teknologi Indonesia

Pada 2015, Liang mendirikan dana lindung nilai kuantitatif yang menggunakan algoritma matematis dalam perdagangan, menggantikan analisis manusia. Pada akhir 2021, portofolio dana tersebut telah mencapai lebih dari 100 miliar yuan (sekitar US$ 13,79 miliar). 

Namun, pada April 2023, perusahaan tersebut mengumumkan di akun WeChat-nya bahwa mereka akan memperluas fokusnya di luar industri investasi dan mengalokasikan sumber daya untuk "mengeksplorasi esensi AGI". Sebulan kemudian, DeepSeek didirikan.

OpenAI mendefinisikan AGI (Artificial General Intelligence) sebagai sistem otonom yang mampu melampaui manusia dalam sebagian besar tugas bernilai ekonomi.

Baca Juga: DeepSeek Rontokkan Saham Nvidia, Trump Pertimbangkan Pengetatan Ekspor Chip ke China

Sebagian besar karyawan DeepSeek adalah lulusan dan mahasiswa PhD dari universitas top China. Menurut Liang, mereka memilih bekerja di DeepSeek karena perusahaan ini menangani tantangan terbesar dalam dunia AI.

"Bakat terbaik tentu saja tertarik pada tantangan terbesar di dunia," ujarnya pada Juli lalu. "Tujuan kami tetap meraih AGI."

Selanjutnya: Alasan Warren Buffett Wariskan Kepemimpinan Berkshire Hathaway pada Putranya

Menarik Dibaca: Skin Minimalism Jadi Tren Perawatan Kulit Simple Masa Kini



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×