kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,32   -12,18   -1.32%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengenal Metaverse, Dunia yang Membuat Banyak Perusahaan Berinvestasi di Dalamnya


Kamis, 30 Desember 2021 / 17:02 WIB
Mengenal Metaverse, Dunia yang Membuat Banyak Perusahaan Berinvestasi di Dalamnya
ILUSTRASI. Sejumlah pengunjung saat mencoba beberapa permainan VR . Tribunnews/Jeprima


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa waktu belakangan, Metaverse menjadi hal yang banyak diperbincangkan. Istilah ini menjadi lebih dikenal luas saat Facebook membuat keputusan untuk mengubah nama perusahaannya, Meta Platforms Inc.

Konsep Metaverse sejatinya merupakan ruang virtual yang saling terhubung. Di ruang tersebut, seseorang bisa membuat dan menjelajah dengan pengguna internet lainnya yang tidak berada pada ruang fisik yang sama dengan orang tersebut.

Bagi para raksasa teknologi yang mendukung ide besar ini, metaverse bisa menjadi sesuatu yang lebih nyata, yaitu cara hebat berikutnya untuk menghasilkan banyak uang. Oleh karenanya, diam-diam tidak hanya Mark Zuckerberg saja yang ingin mengembangkan metaverse ini.

Misalnya, Microsoft yang sejatinya juga sedang melirik teknologi ini meskipun tidak terlalu bersuara menunjukkan minatnya. Presiden Microsoft Brad Smith dalam kesempatan wawancara dengan Reuters mengatakan bahwa metaverse ini sangat besar dan cukup penting sehingga perlu kajian mendalam.

“Kami harus memastikan bahwa itu melindungi privasi, keamanan digital, dan melindungi dari disinformasi, manipulasi. Banyak yang harus kami bersihkan," ujarnya.

Baca Juga: Telkomsel Menggunakan Metaverse di Ajang Dunia Games Festival 2021

Ia pun mengkritik tren metaverse ini yang membuat seolah-olah saat ini manusia sudah memasuki dimensi baru. Padahal, menurutnya ke depan, manusia masih akan hidup di dunia nyata dengan orang-orang.

Seperti diketahui, Meta atau yang dulunya bernama Facebook ini tengah berfokus untuk membangun "metaverse" versinya. Tak tanggung-tanggung, perusahaan mau merogoh dana hingga US$ 50 juta untuk mempersiapkan dan meneliti Metaverse serta merekrut 10 ribu karyawan baru di Uni Eropa untuk mengembangkan teknologi ini.

Sementara itu, diam-diam Microsoft telah meluncurkan Mesh untuk Microsoft Teams pada November lalu. Fitur ini menggabungkan kemampuan realitas campuran yang memungkinkan orang-orang di lokasi fisik yang berbeda untuk bergabung bersama dan berbagi pengalaman holografik, dengan alat produktivitas Microsoft Teams, di mana orang dapat bergabung dalam rapat virtual, mengirim obrolan, berkolaborasi dalam dokumen bersama.

Perusahaan percaya Mesh adalah pintu gerbang ke metaverse. Organisasi dapat membangun ruang imersif dalam Teams, yang dapat diakses melalui smartphone dan laptop standar hingga headset realitas campuran.

Ada juga, Apple yang dilaporkan akan meluncurkan headset sendiri untuk VR dan AR pada tahun depan. Harganya pun diprediksi akan agak mahal dan akan memakan waktu untuk datang ke pasar setelah debutnya. 

Sementara itu, beberapa perusahaan lainnya, yaitu Platform video game Roblox Corporation menggambarkan Metaverse sebagai tempat orang-orang dapat berkumpul bersama dalam jutaan pengalaman 3D untuk belajar, bekerja, bermain, berkreasi, dan bersosialisasi.

Baca Juga: 3 Kripto yang Tawarkan Keunggulan Kompetitif, Cek di Sini

Roblox ini pun juga menarik minat selebriti Paris Hilton yang berencana merayakan malam tahun baru di pulau buatannya dalam platform Roblox. Hilton menciptakan sebuah pulau di dunia maya online, dijuluki Paris World, 

Di pulau tersebut, pengunjung dapat menjelajahi replika digital dari perkebunan Beverly Hills dan rumah anjingnya, berjalan-jalan di trotoar yang terinspirasi oleh perayaan pernikahan karnaval neon yang dia dan suaminya Carter Reum selenggarakan awal tahun ini di Dermaga Santa Monica di California, dan jelajahi pulau dengan mobil sport mewah atau kapal pesiar Sunray. 

Terbaru, ada raksasa teknologi China Baidu yang mengambil langkah pertamanya ke industri metaverse dengan meluncurkan aplikasi realitas virtual. Perusahaan yang berbasis di Beijing ini bergabung dengan merek-merek seperti Nike dan Ferrari untuk bereksperimen dengan barang-barang virtual dengan latar belakang prediksi bahwa suatu hari nanti metaverse dapat menyalip dan menggantikan web hari ini.

Baidu mengatakan akan memungkinkan hingga 100.000 pengguna untuk berpartisipasi dalam ruang digital yang sama. Pengguna dapat mengambil bagian dalam aktivitas seperti mengunjungi pameran virtual atau berlatih menyelam di kolam renang digital.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×