kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Mengenal VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin geger Inggris


Selasa, 15 Desember 2020 / 23:55 WIB
Mengenal VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin geger Inggris


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Ilmuwan Inggris sedang meneliti, apakah penyebaran cepat virus corona baru di Inggris Selatan berasal dari varian baru terkait dengan mutasi utama yang telah mereka deteksi.

Mutasi tersebut termasuk perubahan pada protein "lonjakan" penting yang virus corona baru gunakan untuk menginfeksi sel manusia, menurut sekelompok ilmuwan Inggris yang melacak genetika virus.

Tetapi, belum jelas, apakah ini yang membuatnya lebih menular.

"Upaya sedang dilakukan untuk memastikan, apakah salah satu mutasi ini berkontribusi pada peningkatan penularan," kata ilmuwan dari Konsorsium Genomics Covid-19 Inggris (COG-UK) dalam pernyataan Selasa (15/12), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO selidiki kemunculan COVID-19 jenis baru di Inggris

Varian baru, yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai "VUI-202012/01" mencakup mutasi di wilayah genom virus yang mengkode protein lonjakan, yang secara teori bisa menyebabkan virus corona menyebar lebih mudah di antara manusia.

Pemerintah Inggris pada Senin (14/12) mengatakan, peningkatan infeksi baru mungkin sebagian terkait dengan varian baru virus corona, yang memindahkan London dan banyak daerah lain ke tingkat tertinggi pembatasan COVID-19.

Tidak ada bukti

Pada 13 Desember lalu, 1.108 kasus virus corona dengan varian baru telah teridentifikasi, terutama di Inggris Selatan dan Timur, menurut Public Health England (PHE) dalam sebuah pernyataan.

Tetapi, saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan infeksi Covid-19 yang parah, para ilmuwan mengatakan, atau itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif.

"Kedua pertanyaan tersebut membutuhkan studi lebih lanjut yang dilakukan dengan cepat," ujar para ilmuwan COG-UK.

Baca Juga: Infeksi tembus 70 juta, ini 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×