kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.197   56,12   0,79%
  • KOMPAS100 1.107   11,64   1,06%
  • LQ45 878   11,94   1,38%
  • ISSI 221   0,95   0,43%
  • IDX30 449   6,34   1,43%
  • IDXHIDIV20 540   5,67   1,06%
  • IDX80 127   1,46   1,16%
  • IDXV30 134   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   1,61   1,09%

Mengenal VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin geger Inggris


Selasa, 15 Desember 2020 / 23:55 WIB
Mengenal VUI-202012/01, varian baru virus corona yang bikin geger Inggris


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - LONDON. Ilmuwan Inggris sedang meneliti, apakah penyebaran cepat virus corona baru di Inggris Selatan berasal dari varian baru terkait dengan mutasi utama yang telah mereka deteksi.

Mutasi tersebut termasuk perubahan pada protein "lonjakan" penting yang virus corona baru gunakan untuk menginfeksi sel manusia, menurut sekelompok ilmuwan Inggris yang melacak genetika virus.

Tetapi, belum jelas, apakah ini yang membuatnya lebih menular.

"Upaya sedang dilakukan untuk memastikan, apakah salah satu mutasi ini berkontribusi pada peningkatan penularan," kata ilmuwan dari Konsorsium Genomics Covid-19 Inggris (COG-UK) dalam pernyataan Selasa (15/12), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: WHO selidiki kemunculan COVID-19 jenis baru di Inggris

Varian baru, yang oleh para ilmuwan Inggris dinamai "VUI-202012/01" mencakup mutasi di wilayah genom virus yang mengkode protein lonjakan, yang secara teori bisa menyebabkan virus corona menyebar lebih mudah di antara manusia.

Pemerintah Inggris pada Senin (14/12) mengatakan, peningkatan infeksi baru mungkin sebagian terkait dengan varian baru virus corona, yang memindahkan London dan banyak daerah lain ke tingkat tertinggi pembatasan COVID-19.

Tidak ada bukti

Pada 13 Desember lalu, 1.108 kasus virus corona dengan varian baru telah teridentifikasi, terutama di Inggris Selatan dan Timur, menurut Public Health England (PHE) dalam sebuah pernyataan.

Tetapi, saat ini tidak ada bukti bahwa varian tersebut lebih mungkin menyebabkan infeksi Covid-19 yang parah, para ilmuwan mengatakan, atau itu akan membuat vaksin menjadi kurang efektif.

"Kedua pertanyaan tersebut membutuhkan studi lebih lanjut yang dilakukan dengan cepat," ujar para ilmuwan COG-UK.

Baca Juga: Infeksi tembus 70 juta, ini 10 negara dengan kasus virus corona tertinggi di dunia

Mutasi, atau perubahan genetik, muncul secara alami pada semua virus, termasuk virus corona baru SARS-CoV-2, saat mereka bereplikasi dan bersirkulasi dalam populasi manusia.

Dalam kasus SARS-CoV-2, mutasi ini terakumulasi pada tingkat sekitar satu hingga dua mutasi per bulan secara global, menurut spesialis genetika COG-UK.

“Akibat proses yang sedang berlangsung ini, ribuan mutasi telah muncul dalam genom SARS-CoV-2 sejak virus muncul pada 2019,” ungkap spesialis genetika COG-UK.

Mayoritas mutasi yang terlihat sejauh ini tidak berdampak nyata pada virus, dan hanya sebagian kecil yang cenderung mengubah virus dengan cara apa pun yang signifikan.

Baca Juga: Berikut 5 negara yang beri persetujuan penggunaan darurat vaksin virus corona Pfizer

Misalnya, membuatnya lebih mampu menginfeksi orang, lebih mungkin menyebabkan penyakit parah, atau kurang sensitif terhadap pertahanan kekebalan alami atau yang disebabkan oleh vaksin.

Susan Hopkins, penasihat medis PHE, mengatakan, "bukan hal yang tidak terduga virus akan berevolusi dan penting bagi kami untuk segera melihat perubahan apa pun untuk memahami potensi risikonya".

"Varian baru sedang terdeteksi di geografi yang luas, terutama di mana ada peningkatan kasus yang terdeteksi," imbuh dia seperti dilansir Reuters.

Selanjutnya: Cemas lonjakan kasus corona, sebagian warga Jepang minta Olimpiade Tokyo dibatalkan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×