kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengenal Yoshihide Suga, anak petani stroberi calon perdana menteri Jepang


Selasa, 15 September 2020 / 11:40 WIB
Mengenal Yoshihide Suga, anak petani stroberi calon perdana menteri Jepang
ILUSTRASI. Japan's Chief Cabinet Secretary Yoshihide Suga presents Prime Minister Shinzo Abe with flowers after Suga was elected as new head of the ruling party at the Liberal Democratic Party's (LDP) leadership election in Tokyo, Japan September 14, 2020. Eugene Ho


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Dua kandidat lain turut mencalonkan diri. Fumio Kashida pernah menjadi menteri luar negeri di bawah Shinzo Abe, namun dalam tiga tahun terakhir, ia memimpin dewan riset kebijakan di LDP. Jika dibandingkan dengan Suga, politisi berusia 63 tahun ini lebih banyak memiliki pengalaman diplomasi internasional, namun ia tidak mendapat dukungan dari Abe.

Kandidat ketiga adalah Shigeru Ishiba, mantan sekretaris jenderal LDP yang sempat menjadi menteri pertahanan di awal pemerintahan Abe. Dari ketiga kandidat, Ishiba, yang juga berusia 63 tahun, adalah satu-satunya yang mencoba menjaga jarak dari Abe.

Ia berharap dipandang sebagai awal baru setelah Abe mengundurkan diri. Meskipun Ishiba dan Kishida tidak dianggap memiliki peluang realistis untuk bertarung melawan Suga, pencalonan mereka mungkin menempatkan mereka dalam posisi yang bagus bagi pemilu 2021 setelah periode pemerintahan kali ini berakhir.

Baca juga: Inilah 6 minuman untuk bantu efektivitas obat batu ginjal

Bagaimana proyeksi politik Jepang?

Transisi kepemimpinan ini terjadi ketika Jepang tengah dilanda kesulitan. Jepang masih memerangi pandemi virus corona, yang telah menyebabkan anjloknya ekonomi sepanjang sejarah negara tersebut.

Proyek jangka panjang Abe dalam merombak ekonomi Jepang, yang disebut sebagai 'Abenomic', masih belum menunjukkan kemajuan, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Ekonomi Jepang dalam beberapa tahun terakhir stagnan, mengalami resesi, atau pertumbuhan yang sangat lamban.

Rencana pemerintah untuk mereformasi konstitusi pasifis pasca perang juga belum terlaksana. Abe ingin mengubah satu bagian konstitusi demi secara resmi mengakui militer Jepang, yang selama ini disebut sebagai Pasukan Pertahanan Diri (SDF). Mereka pada dasarnya dilarang berpartisipasi dalam setiap kewajiban militer internasional.

Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Yoshihide Suga dapat memberikan stabilitas bagi semua rencana tersebut. Namun, selama menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet, Yoshihide Suga sangat kekurangan visi," menurut Nakano.

"Satu-satunya slogan yang ia hasilkan adalah 'bantu diri, bantu sesama, dan bantu masyarakat'- ia menekankan pertolongan terhadap diri sendiri dan tanggung jawab diri neoliberal di saat pandemi, yang membuat banyak orang terekspos terhadap kerentanan ekonomi."

Pemilu berikutnya untuk pemilihan anggota Diet, atau jenjang bawah di parlemen, dijadwalkan akan dilakukan pada September 2021. Sebelum itu, mungkin akan ada pemilihan pemimpin lagi di dalam tubuh LDP.

Pemilihan itu akan lebih menyoal kepada siapa yang dapat meraih suara lebih banyak dalam pemilu, ketimbang siapa yang dapat menjanjikan keberlanjutan, kata pengamat.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×