Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
Dua kandidat lain turut mencalonkan diri. Fumio Kashida pernah menjadi menteri luar negeri di bawah Shinzo Abe, namun dalam tiga tahun terakhir, ia memimpin dewan riset kebijakan di LDP. Jika dibandingkan dengan Suga, politisi berusia 63 tahun ini lebih banyak memiliki pengalaman diplomasi internasional, namun ia tidak mendapat dukungan dari Abe.
Kandidat ketiga adalah Shigeru Ishiba, mantan sekretaris jenderal LDP yang sempat menjadi menteri pertahanan di awal pemerintahan Abe. Dari ketiga kandidat, Ishiba, yang juga berusia 63 tahun, adalah satu-satunya yang mencoba menjaga jarak dari Abe.
Ia berharap dipandang sebagai awal baru setelah Abe mengundurkan diri. Meskipun Ishiba dan Kishida tidak dianggap memiliki peluang realistis untuk bertarung melawan Suga, pencalonan mereka mungkin menempatkan mereka dalam posisi yang bagus bagi pemilu 2021 setelah periode pemerintahan kali ini berakhir.
Baca juga: Inilah 6 minuman untuk bantu efektivitas obat batu ginjal
Bagaimana proyeksi politik Jepang?
Transisi kepemimpinan ini terjadi ketika Jepang tengah dilanda kesulitan. Jepang masih memerangi pandemi virus corona, yang telah menyebabkan anjloknya ekonomi sepanjang sejarah negara tersebut.
Proyek jangka panjang Abe dalam merombak ekonomi Jepang, yang disebut sebagai 'Abenomic', masih belum menunjukkan kemajuan, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Ekonomi Jepang dalam beberapa tahun terakhir stagnan, mengalami resesi, atau pertumbuhan yang sangat lamban.
Rencana pemerintah untuk mereformasi konstitusi pasifis pasca perang juga belum terlaksana. Abe ingin mengubah satu bagian konstitusi demi secara resmi mengakui militer Jepang, yang selama ini disebut sebagai Pasukan Pertahanan Diri (SDF). Mereka pada dasarnya dilarang berpartisipasi dalam setiap kewajiban militer internasional.
Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Yoshihide Suga dapat memberikan stabilitas bagi semua rencana tersebut. Namun, selama menjabat sebagai kepala sekretaris kabinet, Yoshihide Suga sangat kekurangan visi," menurut Nakano.
"Satu-satunya slogan yang ia hasilkan adalah 'bantu diri, bantu sesama, dan bantu masyarakat'- ia menekankan pertolongan terhadap diri sendiri dan tanggung jawab diri neoliberal di saat pandemi, yang membuat banyak orang terekspos terhadap kerentanan ekonomi."
Pemilu berikutnya untuk pemilihan anggota Diet, atau jenjang bawah di parlemen, dijadwalkan akan dilakukan pada September 2021. Sebelum itu, mungkin akan ada pemilihan pemimpin lagi di dalam tubuh LDP.
Pemilihan itu akan lebih menyoal kepada siapa yang dapat meraih suara lebih banyak dalam pemilu, ketimbang siapa yang dapat menjanjikan keberlanjutan, kata pengamat.