Sumber: South China Morning Post | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Fengniao juga memiliki kombinasi kamera yang memungkinkan gambar panorama diambil pada ketinggian yang relatif tinggi, Juga ada dukungan kamera termal untuk penglihatan malam hari.
Fitur unggulan lain yang melekat pada Fengniao termasuk sensor laser di empat sisi untuk membantunya mendeteksi dan menghindari rintangan.
Laser tersebut juga mendukung tautan data jaringan, yang berarti dapat digunakan sebagai bagian dari armada hingga 16 drone dalam sebuah misi.
Dengan sistem itu, drone Fengniao dapat dikendalikan melalui smartphone dengan aplikasi khusus. Ini juga memberikan keunggulan signifikan dari Black Hornet yang cenderung lebih kuno.
Huaqing Innovation sebagai pengembang mengatakan drone mikro iniĀ dapat digunakan di berbagai bidang seperti pengawasan dan patroli keamanan publik, dan untuk memeriksa tempat-tempat berbahaya seperti gudang kimia dan jaringan pipa yang sulit dijangkau.
Setelah hadir di IDEX pekan lalu, Huaqing mengatakan Fengniao telah menarik minat dari negara-negara Timur Tengah. Sejauh ini Timur Tengah memang menjadi pasar utama untuk produk kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan China.
Drone pengintai serta drone serbu berukuran besar seperti seri Caihong dan Wing Loong banyak digunakan di wilayah tersebut.