Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
IRGC mengatakan tahun lalu telah membangun sejumlah "kota rudal" bawah tanah dan lepas pantai di pantai Teluk Arab dan Laut Oman, yang akan menjadi "mimpi buruk bagi musuh."
Laksamana Tangsiri mengatakan musuh Iran tahu pangkalan itu ada "tetapi informasi mereka tidak akurat."
"Pangkalan rudal baru menunjukkan bagaimana Iran tidak hanya memperkuat fasilitas bawah tanahnya tetapi juga menguji dan membangun varian baru rudal," kata analis keamanan Dr. Theodore Karasik kepada Arab News.
Baca Juga: PBB: Houthi bertanggungjawab atas kebakaran hebat di penampungan migran di Yaman
“Optik tersebut bermain baik untuk Iran, secara domestik dan internasional. Tetapi sebenarnya dari masalah ini adalah bahwa jenis perilaku ini menggambarkan pemikiran Iran mengenai keamanan maritim dan skenario perang potensial dan adalah bagian dari budaya IRGC dalam hal asimetri,” kata Karasik, penasihat senior untuk Analisis Negara Teluk di Washington DC.
Arab News memberitakan, Iran dan proksinya di kawasan itu telah melancarkan ratusan serangan dengan rudal dan drone bersenjata dalam setahun terakhir, menargetkan warga sipil dan infrastruktur energi di Arab Saudi.
Baca Juga: Pesawat pembom B-52 AS terbang di atas langit Teluk Persia, ada apa?
Pembentukan "kota rudal" menimbulkan pertanyaan tentang komitmen AS dan kekuatan Eropa untuk menghidupkan kembali Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA), perjanjian tahun 2015 untuk mengekang program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.