kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menguat 5% di pekan lalu, ini sentimen yang kerek harga minyak mentah


Minggu, 22 November 2020 / 13:45 WIB
Menguat 5% di pekan lalu, ini sentimen yang kerek harga minyak mentah


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Harga minyak mentah acuan tampil cemerlang di pekan lalu setelah menguat sekitar 5%. Ini menandai kenaikan mingguan ketiga secara berturut-turut yang didukung oleh uji coba vaksin Covid-19 yang berhasil. 

Jumat (20/11), harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Januari 2021 ditutup di level US$ 44,96 per barel, setelah naik 1,7% dibandingkan hari sebelumnya.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Januari 2021 yang lebih aktif naik 52 sen, atau 1,2% dan ditutup di US$ 42,42 per barel. Sedangkan harga WTI untuk kontrak pengiriman Desember 2020, yang berakhir pada hari Jumat, ditutup di US$ 42,15 per barel setelah naik 1%.

Secara mingguan, harga minyak benchmark ini sudah menguat 5%. Salah satu pendukung bagi harga minyak datang dari prospek vaksin Covid-19 yang efektif. 

Baca Juga: Harga minyak mentah bergerak tipis dibayangi kekhawatiran penurunan permintaan

Di mana, Pfizer Inc mengatakan akan mengajukan permohonan kepada regulator kesehatan Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat untuk otoritisasi penggunaan darurat vaksinnya. Aplikasi ini merupakan langkah pertama dalam memberikan perlindungan terhadap vaksin virus corona. 

"Terlepas dari kenyataan bahwa pada kenyataannya akan memakan waktu untuk kampanye vaksin global untuk dilaksanakan, saat permintaan minyak akan menurun, berita positif setiap hari tentang pengiriman vaksin," kata Bjornar Tonhaugen, Head of Oil Markets Rystad Energy.

Sokongan bagi harga minyak juga datang dari harapan bahwa Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lain akan menjaga produksi minyak mentah. Grup yang dikenal sebagai OPEC+ itu diperkirakan, akan menunda peningkatan produksi yang direncanakan mulai bulan Januari 2021.

Para anggota OPEC+, bakal bertemu pada 30 November dan 1 Desember mendatang. OPEC+ pun sedang mencari opsi untuk menunda setidaknya tiga bulan sejak bulan Januari dengan mempertahankan penurunan 7,7 juta barel per hari (bph). 

Asal tahu saja, sebelumnya OPEC+ berniat mengurangi pemangkasan produksi mereka sekitar 2 juta barel per hari menjadi 5,7 juta per barel mulai Januari 2021.

"Asumsi pengalihan pemotongan saat ini oleh OPEC+ ke kuartal I-2021 mungkin akan terlihat dalam harga di kisaran US$ 44 per barel," kata SEB.

Namun, perusahaan minyak Rusia yang lebih kecil berencana untuk memompa lebih banyak minyak mentah di tahun ini meskipun ada kesepakatan produksi. INi dilakukan karena mereka memiliki sedikit kelonggaran dalam mengelola produksi ladang minyak baru, kata sebuah kelompok yang mewakili produsen tersebut.

Baca Juga: Harga emas hari ini di Pegadaian, Minggu 22 November 2020

Harga minyak mendapat beberapa dukungan dari tanda-tanda pergerakan pada kesepakatan stimulus di Washington setelah Pemimpin Mayoritas Republik Senat AS Mitch McConnell setuju untuk melanjutkan diskusi tentang memberikan lebih banyak bantuan Covid-19 ketika kasus melonjak di seluruh Amerika Serikat.

Namun, kekhawatiran kelebihan pasokan, bagaimanapun, terus membebani harga minyak mentah. Ini terjadi karena Libya telah meningkatkan produksi ke tingkat pra-blokade yakni 1,25 juta barel per hari.

Perusahaan energi AS minggu ini memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi untuk pertama kalinya dalam 10 minggu, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes Co. 

Hitungan rig minyak dan gas, indikator awal produksi di masa depan, turun dua menjadi 310 minggu ini, dengan rig minyak saja turun lima menjadi 231, setelah mencapai level tertinggi sejak Mei pekan lalu.

Selanjutnya: Harga emas Antam naik Rp 4.000 per gram, bagaimana potensi untung rugi bagi investor?




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×