kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal peruntungan di Kamboja atas dorongan pemerintah Malaysia (2)


Sabtu, 03 Agustus 2019 / 10:30 WIB
Menjajal peruntungan di Kamboja atas dorongan pemerintah Malaysia (2)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tri Adi

Saat awal menjejakkan kaki di Kamboja, tak terbersit sedikit pun di pemikiran Chen Lip Keong masuk ke bisnis perjudian. Maklum, dia bukanlah orang yang suka berjudi. Awalnya, pria berusia 71 tahun ini hanya ingin membangun bisnis eksplorasi di negara yang masih bergejolak kala itu. Namun, kondisi Kamboja yang belum menentu menyebabkan rencana tersebut pupus. Yang menarik, awalnya tawaran bisnis kasino justru datang dari pemerintahan Kamboja.

Kisah kesuksesan Chen Lip Keong tergolong unik. Bagi orang awam mungkin agak sulit membayangkan bagaimana seorang dokter bisa bertransformasi menjadi pebisnis meja judi alias kasino. Dokter biasanya menganut prinsip kemanusiaan. Sementara kasino adalah pertarungan tak pasti antar untung dan buntung.

Di samping lompatan bidang yang sangat jauh, kesuksesan yang Chen dibilang tak biasa, Mengingat pundi-pundi kekayaan Chen bukan hanya diperoleh dari negerinya sendiri.

Lalu bagaimana kisah awal Chen, pria berkewarganegaraan Malaysia tajir lewat bisnis judi di Kamboja? Saat lulus kuliah dengan gelar Sarjana Kedokteran dan Bedah dari Universitas Malaysia pada tahun 1973, Chen sempat bekerja sebagai dokter. Namun, dia menyadari jadi dokter bukanlah panggilan jiwanya dan kemudian memilih melompat menjadi pebisnis sesuai minatnya.

Mulanya,dia terjun ke bisnis properti dan kemudian menggarap bisnis produksi komponen pesawat. Semuanya berjalan dengan baik.

Lalu pada tahun 1980-an, pemerintahan Malaysia di bawah kendali Perdana Menteri Mahathir Mohamad meluncurkan kebijakan Prosper Thy Neighbor yang mendorong para pengusaha di negara tersebut menjelajahi negara-negara berkembang lain. Tujuannya guna menemukan usaha yang dapat saling menguntungkan.

Chen bersama dengan banyak pengusaha lain di Malaysia menjadi bagian dari kebijakan itu. Lantas, pada tahun 1990, dia akhirnya menjejakkan langkah ke Kamboja dan melihat negara itu sebagai tempat yang tepat untuk menggali peluang bisnis. Baginya negara tetangga itu adalah kolam ikan tanpa ikan dan berencana melakukan eksplorasi minyak di Teluk Siam.

Ketika Chen tiba, Kamboja masih menanggung transisi pemerintahan akibat penjajahan yang silih berganti. Mulai dari jajahan Prancis dengan sistem monarki berganti dengan sistem pemerintah militer saat didukung Amerika Serikat. Lalu menjadi pemerintah Khmer Merah (komunis ala Tiongkok) di bawah Pol Pot, dan kemudian ditaklukkan Vietnam pada tahun 1979.

Perang antara Kamboja dan Vietnam masih terus berlanjut saat Chen datang ke Kamboja. Kondisi pemerintahan yang tak menentu itu menyebabkan ia tidak bisa merealisasikan rencana mengembangkan bisnis eksplorasi.

Lalu, pemerintahan baru Kamboja yang terbentuk lewat pemilihan yang diawasi PBB pada tahun 1993 mulai menawarkan tender lisensi kasino kepada para investor. Chen melihat peluang yang sempat hilang muncul lagi. Meski bisnis yang ditawarkan itu tidak sesuai rencana awal, pria tiga anak ini tetap ikut. Baginya, keramahan yang ditawarkan Kamboja itu masih bisa dipadukan dengan pengembangan properti.

Akhirnya, Chen memenangkan tender dan mendapatkan lisensi kasino selama 70 tahun yang berlaku hingga tahun 2065 mendatang. Pada tahun 1995, Chen mendirikan NagaWorld yakni kawasan resort kasino di ibukota Kamboja di lahan seluas 8,4 hektare (ha) dengan investasi sebesar US$ 1,5 miliar.

Sejak itu, NagaWorld telah berkembang menjadi operator hotel dan permainan terbesar di Kamboja saat ini. Kawasan yang disebut sebagai Naga1 ini memiliki 600 meja permainan, 5.000 mesin permainan elektronik, 1.700 kamar hotel, 4.000 meter persegi (m) ruang ritel dan teater in-house.

Di bawah bendera NagaCorp, Chen kembali mengembangkan kawasan Naga 2 tepat di sebarang Naga 1. Keduanya terhubung melalui pusat perbelanjaan bawah tanah yang dikenal sebagai NagaCity Walk.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×