kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menlu China mengecam keputusan AS yang terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan


Selasa, 17 Agustus 2021 / 12:04 WIB
Menlu China mengecam keputusan AS yang terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Eriksen Soreide saat mengadakan konferensi pers di Oslo, Norwegia, 27 Agustus 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Menteri Luar Negeri China Wang Yi, menyayangkan keputusan Amerika Serikat yang dinilainya terlalu cepat menarik pasukan dari Afghanistan. Wang merasa keputusan tersebut memiliki dampak negatif yang serius.

Dilansir dari Reuters, pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Wang kepada Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin (16/8).

Meskipun demikian, China berjanji untuk tetap bekerja sama dengan AS dalam mengupayakan stabilitas di Afghanistan.

Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Wang dan Blinken berbicara tentang situasi keamanan dan upaya masing-masing negara untuk membawa warganya ke zona aman.

Dikatakan juga bahwa Blinken telah berbicara secara terpisah dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov.

Baca Juga: Rusia menyebut Kabul kini lebih aman di bawah kendali Taliban

Dalam pembicaraannya, Wang menegaskan kepada Blinken bahwa model asing tidak dapat diterapkan secara sewenang-wenang ke negara dengan kondisi budaya dan sejarah yang berbeda.

Hal tersebut merujuk pada berbagai upaya AS yang selama dua dekade hadir di Afghanistan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan.

"Menggunakan kekuatan dan cara-cara militer untuk menyelesaikan masalah hanya akan meningkatkannya. Pelajaran dari ini (Afghanistan) layak untuk direnungkan dengan serius," ungkap Wang, seperti dikutip CCTV.

Untuk selanjutnya, Wang mengatakan bahwa China bersedia berkomunikasi dengan AS demi mencegah perang saudara baru serta bencana kemanusiaan yang mungkin terjadi di Afghanistan.

Selanjutnya: PM Inggris: Jangan ada yang mengakui kekuasaan Taliban




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×