CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.874   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.156   -58,36   -0,81%
  • KOMPAS100 1.093   -9,52   -0,86%
  • LQ45 871   -4,28   -0,49%
  • ISSI 216   -2,39   -1,10%
  • IDX30 447   -1,61   -0,36%
  • IDXHIDIV20 540   -0,03   -0,01%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,07%
  • IDXQ30 149   -0,27   -0,18%

Menlu Jerman Sebut Xi Jinping Diktator, Ini Langkah yang Diambil China


Selasa, 19 September 2023 / 05:34 WIB
Menlu Jerman Sebut Xi Jinping Diktator, Ini Langkah yang Diambil China
ILUSTRASI. China telah menyampaikan keluhan kepada Jerman setelah menteri luar negerinya menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "diktator". MARK R. CRISTINO/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah menyampaikan keluhan kepada Jerman setelah menteri luar negerinya menyebut Presiden Xi Jinping sebagai "diktator".

Melansir Reuters, Kementerian Luar Negeri China menyebut sebutan tersebut tidak masuk akal dan merupakan provokasi politik terbuka.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyampaikan pernyataan tersebut dalam wawancara langsung dengan Fox News pekan lalu ketika ditanya tentang perang Rusia terhadap Ukraina.

“Jika Putin memenangkan perang ini, apa tandanya bagi diktator lain di dunia, seperti Xi, seperti presiden China?” dia berkata.

Mao Ning, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan pernyataan Baerbock “sangat tidak masuk akal” dan melanggar martabat politik China.

“Itu adalah provokasi politik terbuka,” kata Mao pada konferensi pers reguler, seraya menambahkan bahwa China telah mengajukan keluhan kepada Jerman.

Baca Juga: Menlu China Wang Yi Kunjungi Rusia Jelang Pertemuan Xi Jinping dan Vladimir Putin

Asal tahu saja, Baerbock adalah pengkritik keras China.

Pada bulan Agustus, dia mengatakan China memberikan tantangan terhadap dasar-dasar bagaimana kita hidup bersama di dunia ini. 

Sebelumnya, ia menggambarkan aspek-aspek perjalanan ke China sebagai sesuatu yang “lebih dari sekadar mengejutkan” dan mengatakan bahwa Beijing semakin menjadi saingan sistemik dibandingkan mitra dagang.

Baca Juga: Menghilang dari Hadapan Publik, Rupanya Ini yang Terjadi pada Menhan China

Pada bulan Juni, Presiden AS Joe Biden juga menyebut Xi sebagai "diktator", sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri kunjungan ke China yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×