kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Menlu RI, Liga Arab, dan OKI Melobi Rusia untuk Hentikan Kekejaman Israel di Gaza


Rabu, 22 November 2023 / 00:28 WIB
Menlu RI, Liga Arab, dan OKI Melobi Rusia untuk Hentikan Kekejaman Israel di Gaza
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov menerima Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi bersama menteri luar negeri Arab Saudi, Jordan, Mesir, Palestina, dan Sekretaris Jenderal OKI Selasa 21/11) untuk membahas upaya perdamaian di Gaza. Foto : Twitter X @Menlu_RI


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - MOSCOW. Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia Retno Marsudi bersama dengan Menlu dari Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) tiba di Moskow pada hari Selasa (21/11). Mereka datang bersama untuk melanjutkan pembicaraan internasional mengenai situasi di Gaza dan upaya menghentikan perang di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menjadi tuan rumah pertemuan dengan delegasi yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan.

"Pretensi pertahanan diri tidak dapat [digunakan] untuk membenarkan tragedi kemanusiaan," ujar Pangeran Faisal seperti dikutip dari Al Arabiya.  Ia menyebut tidak ada tujuan nyata di balik perang Israel Palestina, yang hanya menyebabkan lebih banyak penderitaan dan kehancuran.

Ia menyerukan gencatan senjata segera dan meminta tentara pendudukan Israel segera membuka blokade di Gaza, serta pembebasan tawanan dan sandera antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Menlu: Kemenlu Masih Hilang Kontak dengan WNI di RS Indonesia di Gaza

Pangeran Faisal mengatakan bahwa "mengabaikan kejahatan sadis yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina" membuat dunia Arab dan Muslim geram.

Ia menambahkan bahwa para Menlu berharap dapat bekerja sama dengan Rusia dan mitra internasional untuk mengakhiri krisis sambil mencatat bahwa memulai proses perdamaian untuk mengakhiri konflik memerlukan pengaktifan mekanisme akuntabilitas yang efektif terhadap pelanggaran Israel.

"Kami tidak bisa berbicara tentang masa depan Gaza pada tahap ini sebelum gencatan senjata dicapai dan sebelum semua bentuk kekerasan terhadap warga sipil dan daerah sipil dihentikan."

Menlu Liga Arab, OKI dan Menlu RI bertemu Menlu Rusia

Sementara Menlu Lavrov, menyatakan pihak Rusia menegaskan bahwa proses perdamaian dengan solusi dua negara sebagai intinya harus dimulai. Ia menambahkan bahwa isu-isu seperti mencapai gencatan senjata dan pembebasan sandera harus diatasi.

Para Menteri Luar Negeri Arab dan Negara Muslim memulai kunjungan mereka di China pada hari Senin, di mana mereka bertemu dengan diplomat puncak China, Wang Yi. 

Pembicaraan berfokus pada mengakhiri pertikaian dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

Para menteri ditugaskan untuk melakukan pembicaraan mengenai situasi di Gaza oleh Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) negara Arab dan negara-negara yang mayoritas berpenduduk Islam, yang diadakan di Arab Saudi pada 11 November yang lalu.

KTT ini diadakan dalam konteks perang Israel-Hamas yang berlanjut sebagai respons terhadap serangan pada 7 Oktober ketika militan Hamas menyerang perbatasan Israel.

Mengutip kantor berita Reuters, pertemuan antara menteri luar negeri negara Islam dan Liga Arab dengan menlu Rusia ini penting mengingat Rusia yang sebelumnya menjalin hubungan dekat dengan Israel, telah mengambil sikap pro-Palestina dengan hati-hati sejak pecahnya perang di sekitar Gaza. 

Rusia tegas menegur Israel atas korban sipil, dan kembali menegaskan dukungannya yang telah lama untuk kemerdekaan negara Palestina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×