kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.060   76,14   1,09%
  • KOMPAS100 1.056   15,95   1,53%
  • LQ45 830   13,44   1,65%
  • ISSI 214   1,34   0,63%
  • IDX30 424   7,62   1,83%
  • IDXHIDIV20 510   8,45   1,68%
  • IDX80 120   1,83   1,54%
  • IDXV30 125   0,72   0,58%
  • IDXQ30 141   2,32   1,67%

Menlu Ukraina Berharap Indonesia Tetap Terlibat Aktif dalam Proses Perdamaian


Jumat, 27 Januari 2023 / 14:48 WIB
Menlu Ukraina Berharap Indonesia Tetap Terlibat Aktif dalam Proses Perdamaian
ILUSTRASI. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba Berharap Indonesia Tetap Terlibat Aktif dalam Proses Perdamaian


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  KYIV. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menegaskan harapan bangsa Ukraina agar Indonesia yang memiliki prinsip kemerdekaan adalah milik setiap bangsa untuk terlibat lebih aktif dalam proses perdamaian.

Kuleba mengapresiasi upaya Presiden Joko Widodo yang berkunjung ke Kyiv ketika agresi Rusia terjadi. Sampai saat ini Jokowi menjadi satu-satunya pemimpin dari benua Asia yang mengunjungi Ukraina di tengah konflik.

“Misi perdamaian Presiden Joko Widodo akan lebih berhasil jika Rusia siap mendengarkannya, akan tetapi sayangnya Moskow menutup telinga terhadap inisiatif presiden Joko Widodo karena Presiden Putin ingin terus berperang,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers kedubes Ukraina untuk Indonesia, Jumat (27/1).

Baca Juga: Australia Siap Kirim Lebih Banyak Kendaraan Lapis Baja ke Ukraina

Meski demikian, lanjutnya, hal itu tidak masalah karena pada sisi lain misi lain Jokowi berhasil yakni terwujudnya inisiasi biji-bijian yang membuka blokade perairan Ukraina sehingga ekspor biji-bijian dapat dilakukan sehingga harga lebih stabil.

Menurut Kuleba hubungan Indonesia-Ukraina berkembang dengan baik sejak tahun 1991 dan tidak terdapat konflik di antara kedua negara kala keduanya mengembangkan hubungan pendidikan, pariwisata hingga perdagangan. Hubungan tersebut terganggu karena operasi militer Rusia ke Ukraina.

Sehingga menurut dia, langkah kunjungan Jokowi ke Kyiv dan Moskow adalah langkah politik yang baik untuk memulai perdamaian. Sehingga, kini menjadi tugas Ukraina untuk mengimbangi niat baik Indonesia.

“Sayangnya perang terus berlanjut, Rusia menderita banyak kekalahan tetapi mereka masih menguasai beberapa bagian wilayah kami dan kami akan terus mempertahankan negara kami sampai Rusia keluar dari Tanah Air kami,” tegasnya.

Baca Juga: Putin Perintahkan Mobilisasi, Uni Eropa Sepakat Menyusun Sanksi Baru untuk Rusia

Kuleba mengaku memahami tidak sedikit orang Indonesia akan bertanya mengapa Ukraina tidak memilih langkah diplomasi dengan duduk bersama Rusia dan segera menghentikan pertumpahan darah ini. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×