kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,71   -0,01   -0.00%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menteri Keuangan Jepang Perkirakan Kenaikan Suku Bunga ke Depan


Sabtu, 17 Februari 2024 / 06:41 WIB
Menteri Keuangan Jepang Perkirakan Kenaikan Suku Bunga ke Depan
ILUSTRASI. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan, kemungkinan akan tiba saatnya suku bunga di Jepang akan mulai naik. ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/foc.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki mengatakan, kemungkinan akan tiba saatnya suku bunga di Jepang akan mulai naik dan mempengaruhi perekonomian melalui berbagai saluran. 

"Bank of Japan memegang yurisdiksi atas kebijakan moneter. Namun akan ada fase ketika suku bunga naik," kata Suzuki dalam wawancara dengan surat kabar Nikkei, seperti dikutip Reuters Sabtu (17/2).

Mengenai yen, Suzuki mengatakan ada pro dan kontra terhadap tindakannya yang mempunyai dampak berbeda-beda terhadap eksportir dan perusahaan Jepang yang bergantung pada impor. 

Baca Juga: Perekonomian Jepang Resmi Masuk Resesi

Dia menolak berkomentar apakah yen yang lemah, atau yen yang kuat, diinginkan bagi perekonomian.

Dengan inflasi yang telah melampaui target Bank of Japan sebesar 2% selama beberapa waktu, banyak pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan mengakhiri kebijakan suku bunga negatifnya pada bulan April.

Sumber mengatakan kepada Reuters bahwa BOJ berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri suku bunga negatif dalam beberapa bulan mendatang meskipun data terbaru menunjukkan perekonomian tergelincir ke dalam resesi, meskipun permintaan domestik yang lemah berarti mereka mungkin mencari lebih banyak petunjuk mengenai pertumbuhan upah sebelum mengambil tindakan.

Sebagai bagian dari upaya untuk mencerminkan pertumbuhan dan meningkatkan inflasi ke target 2%, BOJ telah mempertahankan suku bunga jangka pendek di -0,1% dan imbal hasil obligasi 10 tahun sekitar 0% sejak tahun 2016.




TERBARU

[X]
×