kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyebar aset ke berbagai sektor usaha selain keju (3)


Kamis, 15 Maret 2018 / 14:36 WIB
Menyebar aset ke berbagai sektor usaha selain keju (3)
ILUSTRASI. FENOMENA - Emanuele Saputo


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Hasil bisnis keju dan produk berbasis keju yang dibangun Emanuele Saputo dari nol terus bertumbuh. Ekspansi bisnis ke berbagai negara sukses membuat Saputo menjadi miliarder dengan kekayaan miliaran dollar Amerika Serikat (AS). Sebagai pebisnis ulung, Saputo memiliki kemampuan untuk mengelola kekayaannya lewat investasi ke berbagai sektor lainnya selain berbisnis keju.

Artikel yang dilansir SuccessStory menyebutkan, Saputo juga memiliki sejumlah saham di perusahaan logistik dan transportasi yaitu TransForce. Sebenarnya, pria ini memang sudah mengambil ancang-ancang untuk mengambil alih saham di perusahaan tersebut sejak tahun 1989 silam.

Saputo menduduki posisi sebagai investor terbesar di perusahaan logistik tersebut. TransForce pasca sahamnya diambil sebagian besar oleh Saputo, telah menjadi perusahaan transportasi logistik terbesar di Kanada.

Saputo pun sempat menduduki posisi sebagai direktur di perusahaan yang sebelumnya bernama Cabano Expeditex tersebut. Bukan hanya investasi di TransForce, Saputo juga memiliki sebagian saham di National Bank of Canada.

Kepemilikan saham Saputo di bank ini karena dia memiliki hubungan dekat dengan salah satu petinggi di National Bank Canada bernama Andre Berard. Bahkan kedua sahabat ini sempat disebut-sebut menjadi anggota kelompok mafia asal Sisilia, Italia.

Karena isu tersebut, keduanya sempat masuk ke meja persidangan dan berjuang untuk menampik isu tersebut pada tahun 2007 silam. Namun pihak yang melaporkan tidak memiliki bukti yang cukup kuat untuk memberikan sanksi kepada keduanya.

Meski tidak ada data detail terkait investasi Saputo di berbagai platform, dikabarkan pria yang kini berusia 80 tahun tersebut disinyalir memiliki sejumlah bisnis di sektor properti. Ia dikabarkan telah bermain di beberapa proyek pembangunan real estate di kawasan Montreal.

Selain bisnis transportasi, bank dan properti, Saputo konon juga memiliki saham di klub sepakbola profesional asal Kanada yang berbasis di Montreal, Quebec. Hal ini semata-mata dilakukan Saputo bukan hanya untuk kesenangan, melainkan mengamankan aset kekayaannya yang sudah mencapai US$ 5,3 miliar.

Ketika usianya yang sudah lanjut, pria yang memiliki tiga anak ini kini telah angkat kaki dari posisinya sebagai nakhoda di perusahaan keju miliknya. Montrealgazette melansir, Saputo telah mundur dari Saputo Inc setelah 63 tahun berkarya.

Terhitung sejak Agustus 2017 lalu, dia mempercayakan perusahaan yang membawa namanya di kalangan orang paling tajir di Kanada tersebut kepada anaknya Lino Saputo Jr.

Alih-alih menghabiskan masa pensiunnya, sang pria terkaya nomor tujuh di Kanada tersebut mulai menggeluti hobi lamanya yaitu mengoleksi mobil mewah.

Meski tak lagi berusia muda, dia mengatakan di waktu senggangnya saat ini dirinya kini lebih leluasa untuk mengurus lebih dari 150 mobil klasik dan mewah yang dia koleksi. Tak jarang, Saputo juga mengendarai sendiri mobil miliknya berkeliling kota. Hampir setiap hari dia mengendarai mobil yang berbeda-beda.

Adapun mobil-mobil mewah yang dimiliki Saputo merupakan keluaran lawas tahun 1950-1957. Salah satu mobil yang menjadi favoritnya adalah Chevrolet tahun 1956 yang sempat ia beli dengan harga US$ 2.600.

Mobil itu dibelinya ketika dia masih berusia 19 tahun. Ini jadi mobil bersejarah karena ini mobil pertama yang dimilikinya dengan hasil keringat sendiri. Menurutnya, mengurus dan mengendarai mobil adalah obat anti stres.                 

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×