Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi
David Lichsteiner mulai masuk ke bisnis real estate dengan jual beli hunian pada akhir pertengahan 1980-an di bawah bendera Lightstone Group. Pertama kali merintis bisnis, Lichsteiner memilih bermain pada segmen perumahan yang ditujukan untuk keluarga. Lambat laun bisnisnya terus berkembang. Ia pun merambah ke apartemen, perkantoran dan hotel di kota-kota besar. Hingga mengantarkannya sebagai pengusaha properti dan miliader di Amerika Serikat.
Pada 1980-an, tren permintaan properti hunian memang berkembang pesat di Amerika Serikat (AS). Kondisi ini tentu menguntungkan Lightstone. David Lichsteiner pun giat melakukan transaksi jual beli hunian memanfaatkan situasi yang ada.
Ia memulainya dari kota besar New York. Tingginya populasi di kota berjuluk The Big Apple ini menandakan pasar properti terbilang besar. Namun memasuki tahun 2000 bisnis properti makin menantang.
Pertumbuhan pasarnya tidak sekencang pada era tahun 1980-an. Melihat pasar hunian yang melandai, Lichsteiner mulai memikirkan cara agar roda bisnis Lightstone tetap dapat berputar cepat.
Ia kemudian mulai mempelajari potensi bisnis di luar segmen hunian untuk keluarga. Padahal selama ini pasar tersebut menjadi sumber penghasilannya. Bidikan Lichsteiner adalah pusat perbelanjaan. Ia kemudian memperluas bisnisnya dengan mengakuisisi sebuah pusat perbelanjaan sederhana sebagai langkah pertama.
Tidak lama setelah diakuisisi, pusat perbelanjaan yang dibelinya berkembang pesat. Belakangan, kontribusi dari pusat perbelanjaan terhadap bisnis properti Lichsteiner kian membesar.
Tahun-tahun berikutnya, Lichsteiner semakin agresif mengincar mal di daerah-daerah baru. Ia membeli sebuah mal di Chicago dari Prime Retail seharga US$ 36,5 juta pada 2002. Transaksi itu menjadi pintu masuk untuk menjalin kesepakatan-kesepakatan bisnis besar lainnya.
Setahun setelahnya, ia kembali berhasil mewujudkan transaksi penting dengan bermitra Prime Ritel. Nilai transaksinya terbilang besar mencapai US$ 638 juta dan menjadikan transaksi tersebut sebagai transaksi terbesar dan terpenting bagi Lightstone. Transaksi tersebut menandai Lightstone sebagai perusahaan elite di sektor properti.
Dari perjanjian tersebut Lightstone mendapat 37 properti yang sebelumnya berada di bawah Prime Ritel. Mulai dari Pleasant Prairie, Wis, Odessa, Mo. dan Gaffney. Lightstone menjadi pemilik outlet mal terbesar kedua di Chicago , di bawah Premium Outlets milik Simon Property Group Inc.
Lightstone juga menguasai beberapa ruang komersial terkenal di Chicago. Di antaranya beberapa lokasi yang cukup terkenal seperti IBM Plaza yang dirancang Mies van der Rohe. Juga 208 LaSalle Street serta United Building.
Puas menguasai bisnis mal, Lichsteiner kembali memperkuat bisnis awalnya yang bermain di sektor hunian. Pada 2006, Lightstone memulai beberapa penawaran tinggi di sektor perumahan.
Lichsteiner membeli sembilan belas kompleks multifamily di Detroit dari Home Properties senilai US$ 200 juta. Beberapa transaksi hunian juga ia selesaikan pada tahun tersebut dengan nilai total mencapai US$ 303 juta.
Ekspansi kembali berlanjut pada tahun 2007. Lichsteiner kembali membawa Lightstone melakukan perluasan segmen bisnis. Kali ini dengan merambah bisnis perhotelan. Ia membeli jaringan Extended Stay Hotel senilai US$ 8,1 miliar.
Extended Stay Hotel merupakan salah satu jaringan hotel kelas menengah di AS. Pada saat membelinya, hotel ini memiliki 683 hotel yang berisi sekitar 76.000 kamar. Lokasinya pun tersebar di 44 negara bagian. Bahkan merambah ke Kanada.
Sejumlah ekspansi yang dijalankan membuat portofolio Lightstone makin gemuk. Begtu pula kekayaan Lichsteiner . Saat ini Forbes mengkalkulasi kekayaan pribadinya mencapai US$ 1,45 miliar. Kini Lightstone memiliki portofolio properti sebesar US$ 2 miliar dengan mencakup 11.000 apartemen dan 3.200 kamar hotel bertaraf internasional. n
(Bersambung)