kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Merkel minta pemimpin Eropa berusaha lebih keras atasi krisis utang


Minggu, 15 Januari 2012 / 09:34 WIB
Merkel minta pemimpin Eropa berusaha lebih keras atasi krisis utang
ILUSTRASI. Elon Musk dalam konferensi pers pasca peluncuran untuk membahas pembatalan tes kapsul astronot SpaceX Crew Dragon di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS, 19 Januari 2020.


Sumber: Bloomberg | Editor: Test Test

KIEL. Penurunan peringkat kredit negara-negara Zona Euro termasuk Prancis oleh Standard & Poor’s disikapi sangat serius. Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan, penurunan peringkat kredit oleh S&P memperkuat sikap Jerman bahwa pemimpin Uni Eropa harus mengeluarkan usaha dua kali lipat untuk mengatasi krisis utang. Pasalnya, pemerintahan negara-negara Uni Eropa bersiap untuk menjual surat utang pekan depan.

“Keputusan itu menguatkan keyakinan saya bahwa kita memiliki jalan panjang di depan sebelum kepercayaan para investor kembali,” kata Merkel usai pertemuan dengan partainya di utara Jerman, Kiel.

“Penurunan peringkat kredit itu hanya dilakukan satu lembaga rating dari tiga lembaga rating yang ada,” imbuhnya.

Setelah penurunan rating kredit Prancis, kini hanya Jerman yang memiliki peringkat kredit AAA di Zona Euro. Kemarin, S&P memangkas peringkat kredit AAA Prancis dan Austria karena alasan kebijakan yang tidak cukup untuk melawan krisis utang.

Perdana Menteri Prancis Francois Fillon mengatakan, meski penurunan sudah diperkirakan, ia tetap kecewa dengan keputusan S&P tersebut. Menurutnya, S&P seharusnya tidak mendramatisir atau mempolitisasi kebijakan Prancis. “Lembaga rating tidak bisa memutuskan kebijakan kami,” tandasnya.

Jerman dan Prancis mendorong aturan anggaran ketat sebagai pondasi dari reaksi pemerintahan Uni Eropa atas krisis utang yang dimulai di Yunani pada akhir 2009 dan sekarang menyebar ke Spanyol dan Italia.

Merkel dan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy akan bertemu dengan Perdana Menteri Italia Mario Monti di Roma pada 20 Januari untuk persiapan KTT Uni Eropa 10 hari berikutnya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×