Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - KAIRO. Menteri Perminyakan Mesir, Tarek El Molla, pada hari Rabu (19/7) mengatakan bahwa Kairo berencana membuka kembali keran ekspor gas alam cair pada bulan Oktober mendatang.
"Sebagian besar produksi Mesir dikonsumsi di dalam negeri pada musim panas ketika suhu tinggi, tetapi ada kelebihan jumlah yang tersedia untuk ekspor selama musim dingin," kata Tarek, dikutip Arab News.
Tarek menambahkan, ekspor di musim panas tahun lalu memberikan catatan positif karena pemerintah beralih dari penggunaan gas alam di pembangkit listrik ke bahan bakar mazut untuk menghemat harga gas alam yang lebih tinggi.
Baca Juga: Ancaman Rusia: Setiap Kapal ke Ukraina Bakal Dianggap Membawa Kargo Militer
"Kami mengekspor lebih banyak gas karena kami lebih mengandalkan bahan bakar minyak yang tahun lalu lebih murah daripada gas alam, jadi saya mengimpor mazut dan mengekspor gas alam. Hari ini yang terjadi adalah kebalikannya," kata Tarek.
Mesir sama sekali tidak mengekspor gas alam cair atau LNG pada bulan Juni karena faktor musiman. Tarek berharap pengiriman bisa terjadi di bulan Juli.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa beberapa sumber dari otoritas perdagangan Mesir percaya kurangnya pengiriman pada bulan Juni adalah akibat dari penurunan produksi dalam negeri.
Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Tipis, Prospek Permintaan Masih Positif
Sebagai negara Arab terpadat, Mesir telah berusaha memposisikan dirinya sebagai pusat energi regional.
Lokasinya yang terbilang strategis juga seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memasok gasnya sendiri dan mengekspor kembali gas Israel sebagai LNG ke Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Tahun lalu Mesir menandatangani kesepakatan kerangka kerja dengan Uni Eropa dan Israel untuk memperluas ekspor gas. Kesepakatan itu lahir setelah Eropa mencari alternatif selain gas Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.