kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mesir Berencana Buka Lagi Keran Ekspor Gas pada Bulan Oktober


Kamis, 20 Juli 2023 / 15:37 WIB
Mesir Berencana Buka Lagi Keran Ekspor Gas pada Bulan Oktober
ILUSTRASI. Ever Given, salah satu kapal peti kemas terbesar di dunia, terlihat di Terusan Suez, di Ismailia, Mesir, 7 Juli , 2021. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh


Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - KAIRO. Menteri Perminyakan Mesir, Tarek El Molla, pada hari Rabu (19/7) mengatakan bahwa Kairo berencana membuka kembali keran ekspor gas alam cair pada bulan Oktober mendatang.

"Sebagian besar produksi Mesir dikonsumsi di dalam negeri pada musim panas ketika suhu tinggi, tetapi ada kelebihan jumlah yang tersedia untuk ekspor selama musim dingin," kata Tarek, dikutip Arab News.

Tarek menambahkan, ekspor di musim panas tahun lalu memberikan catatan positif karena pemerintah beralih dari penggunaan gas alam di pembangkit listrik ke bahan bakar mazut untuk menghemat harga gas alam yang lebih tinggi.

Baca Juga: Ancaman Rusia: Setiap Kapal ke Ukraina Bakal Dianggap Membawa Kargo Militer

"Kami mengekspor lebih banyak gas karena kami lebih mengandalkan bahan bakar minyak yang tahun lalu lebih murah daripada gas alam, jadi saya mengimpor mazut dan mengekspor gas alam. Hari ini yang terjadi adalah kebalikannya," kata Tarek.

Mesir sama sekali tidak mengekspor gas alam cair atau LNG pada bulan Juni karena faktor musiman. Tarek berharap pengiriman bisa terjadi di bulan Juli.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa beberapa sumber dari otoritas perdagangan Mesir percaya kurangnya pengiriman pada bulan Juni adalah akibat dari penurunan produksi dalam negeri.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Turun Tipis, Prospek Permintaan Masih Positif

Sebagai negara Arab terpadat, Mesir telah berusaha memposisikan dirinya sebagai pusat energi regional.

Lokasinya yang terbilang strategis juga seharusnya bisa dimanfaatkan untuk memasok gasnya sendiri dan mengekspor kembali gas Israel sebagai LNG ke Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.

Tahun lalu Mesir menandatangani kesepakatan kerangka kerja dengan Uni Eropa dan Israel untuk memperluas ekspor gas. Kesepakatan itu lahir setelah Eropa mencari alternatif selain gas Rusia karena melakukan invasi ke Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×