Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ROMA. Paus Francis pada Sabtu (13/5) mengatakan, dirinya akan berkata 'sejujur-jujurnya' kepada Presiden AS Donald Trump atas pendapat mereka yang berbeda jauh terkait imigrasi dan perubahan iklim. Asal tahu saja, Paus dan Trump dijadwalkan akan menggelar pertemuan pertama di Vatican pada akhir bulan ini.
Selain itu, Paus juga mengatakan kepada reporter, bahwa dirinya akan akan membuka pikiran dan tidak melakukan penghakiman terhadap Trump hingga dirinya mendengar pandangan Presiden AS itu pada pertemuan yang akan berlangsung 24 Mei mendatang.
"Meskipun jika dua orang berbeda pandangan, kita harus jujur mengenai apa pendapat orang lain tersebut," jelas Francis.
"Sejumlah topik akan muncul pada percakapan kami. Saya akan mengungkapkan apa yang saya pikirkan dan begitu pun Trump. Tapi saya tidak akan pernah melakukan penilaian tanpa mendengar langsung dari orang tersebut," jelas Francis.
Pertemuan Trump dengan Paus berpotensi cukup canggung mengingat pendapat mereka yang bertolak belakang terkait imigrasi, pengungsi, dan perubahan iklim.
Tahun lalu, sebagai respon pada pertanyaan mengenai pandangan Trump (yang pada waktu itu masih kandidat presiden AS) terhadap imigrasi dan niatannya untuk membangun dinding di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko, Francis mengatakan, pandangan orang semacam itu bukanlah seorang Kristiani.
Trump, yang besar di keluarga Presbyterian, membalas pernyataan Trump dengan mengatakan sangat memalukan bagi Paus untuk mempertanyakan keyakinannya.
Keduanya juga tidak memiliki kesepahaman mengenai perubahan iklim.
Trump menandatangani perintah eksekutif untuk mengubah undang-undang lingkungan yang disahkan pada era Obama.
Sementara Francis telah membuat pertahanan lingkungan sebagai papan kunci kepausannya, sangat mendukung pendapat ilmiah bahwa pemanasan global sebagian besar disebabkan oleh aktivitas manusia.
Meski begitu, Francis mengatakan bahwa ia bersedia menemukan kesamaan dengan Trump.
"Selalu ada pintu yang tidak tertutup. Kita harus menemukan pintu yang setidaknya setengah terbuka, masuk ke dalam, dan membicarakan mengenai hal-hal yang sama dan maju ke depan, selangkah demi selanglah," jelasnya.
Informasi saja, Trump akan mengunjungi Vatikan saat melakukan tur Timur Tengah dan Eropa. Itu artinya, termasuk pertemuan dengan pemimpin Sisilia dari Kelompok 7 negara maju.