Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - HANOI. Amerika Serikat, meski kerap dikecam kehadirannya, berjanji untuk tetap berbicara banyak terkait isu-isu keamanan di Laut China Selatan.
Wakil Presiden AS Kamala Haris pada hari Kamis (26/8), mengatakan bahwa AS menyambut baik persaingan dengan China, namun tidak akan mencari konflik.
Selama kunjungannya ke Singapura dan Vietnam minggu ini, Harris terus menuduh China menindas dan mengintimidasi negara-negara di sekitar Laut China Selatan.
Sebagai respons, China menyebut AS terlalu ikut campur dalam urusan regional dan mengganggu perdamaian.
Dalam konferensi pers di Hanoi, yang sekaligus menutup kunjungannya di Asia Tenggara, Harris mengaku siap menghadapi persaingan ketat dengan China dan tetap menjaga agar konflik tidak muncul.
Baca Juga: Wapres AS Kamala Harris menyebut China terus mengintimidasi di Laut China Selatan
Harris juga berjanji bahwa AS akan tetap angkat bicara mengenai isu-isu yang terjadi di Laut China Selatan, terutama bila langkah China berpotensi mengancam tatanan internasional.
"Kami tidak mencari konflik, tetapi pada isu-isu seperti Laut Cina Selatan, kami akan berbicara. Kami akan angkat bicara ketika ada tindakan yang diambil Beijing yang mengancam tatanan internasional," ungkap Harris, seperti dikutip Reuters.
Dalam pertemuan dengan para pemimpin Vietnam pada hari Rabu (25/8), Harris mengatakan menegaskan bahwa penindasan dan klaim maritim berlebihan China harus ditantang.
AS juga menawarkan dukungan kepada Vietnam untuk meningkatkan keamanan maritim, termasuk dengan mengirimkan lebih banyak kapal militer untuk mengawasi kawasan tersebut.
Kunjungan Harris ke dua negara ASEAN dikecam China sebagai upaya untuk memecah belah Asia. Pidato Harris di Singapura dianggap berisi dorongan untuk membuat negara-negara di kawasan tersebut saling bermusuhan.
Di Singapura, Harris menyebut China selalu memberikan intimidasi dan menakut-nakuti negara lain di kawasan Laut China Selatan.