kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.250   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski dikritik, Xi Jinping: China akan tingkatkan upaya melawan perpecahan di Tibet


Minggu, 30 Agustus 2020 / 07:10 WIB
Meski dikritik, Xi Jinping: China akan tingkatkan upaya melawan perpecahan di Tibet


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SHANGHAI. Presiden China Xki Jinping menyebut negaranya harus membangun benteng yang tak tertembus untuk menjaga stabilitas di Tibet. Dia juga bilang seluruh China harus melindungi persatuan nasional dan mendidik massa dalam perjuangan melawan perpecahan.

China menguasai Tibet pada tahun 1950 dalam apa yang digambarkannya sebagai pembebasan penuh damai yang membantu wilayah Himalaya yang terpencil membuang masa lalu yang feodalis. 

Baca Juga: Donald Trump: Joe Biden jadi presiden, Amerika bakal kacau dan rusuh

Namun para kritikus, yang dipimpin oleh pemimpin spiritual yang diasingkan, Dalai Lama, mengatakan bahwa aturan Beijing sama dengan genosida budaya.

Pada pertemuan senior Partai Komunis China tentang pemerintahan masa depan Tibet, Xi memuji pencapaian yang dibuat dan para pejabat garis depan. Tetapi ia mengatakan lebih banyak upaya diperlukan untuk memperkaya, meremajakan, dan memperkuat persatuan di wilayah tersebut.

Pendidikan politik dan ideologi perlu diperkuat di sekolah-sekolah Tibet untuk menanam benih cinta China di lubuk hati setiap pemuda.

Xi juga bilang China perlu memperkuat peran Partai Komunis di wilayah tersebut dan lebih mengintegrasikan kelompok etnisnya. Ia juga menyebut Buddhisme Tibet juga perlu beradaptasi dengan sosialisme dan kondisi China.

Baca Juga: Wuhan bersiap membuka kembali seluruh sekolah pada Selasa pekan depan

Kebijakan China terhadap Tibet kembali menjadi sorotan pada tahun ini di tengah memburuknya hubungan negara itu dengan Amerika Serikat.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan pada Juli lalu bahwa Amerika Serikat akan membatasi visa untuk beberapa pejabat China yang terlibat dalam memblokir akses diplomatik ke Tibet dan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×