kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Perang, Nilai Kekayaan Miliarder Rusia Melonjak Tajam


Senin, 24 April 2023 / 06:23 WIB
Meski Perang, Nilai Kekayaan Miliarder Rusia Melonjak Tajam
ILUSTRASI. Miliarder atau orang-orang terkaya Rusia berhasil menambahkan nilai kekayaan mereka senilai US$ 152 miliar selama setahun terakhir. REUTERS/Dado Ruvic


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Miliarder atau orang-orang terkaya Rusia berhasil menambahkan nilai kekayaan mereka senilai US$ 152 miliar selama setahun terakhir. 

Melansir Reuters yang mengutip Forbes Rusia, hal ini didukung oleh tingginya harga sumber daya alam dan pulihnya nilai kekayaan mereka tepat setelah perang Ukraina dimulai.

Informasi saja, menurut edisi Forbes Rusia terbaru, Rusia memiliki 110 miliarder resmi dalam daftar, naik 22 dari tahun lalu. Adapun total kekayaan mereka meningkat menjadi US$ 505 miliar dari sebelumnya US$ 353 miliar ketika daftar tahun 2022 diumumkan.

Forbes mengatakan, daftar itu akan lebih panjang jika lima miliarder, yakni pendiri DST Global Yuri Milner, pendiri Revolut Nikolay Storonsky, pendiri Freedom Finance Timur Turlov, dan salah satu pendiri JetBrains Sergei Dmitriev dan Valentin Kipyatkov, tidak menanggalkan kewarganegaraan Rusia mereka.

"Hasil pemeringkatan tahun lalu juga dipengaruhi oleh prediksi apokaliptik tentang ekonomi Rusia," kata Forbes.

Diberitakan pula bahwa total kekayaan miliarder Rusia adalah US$ 606 miliar pada tahun 2021, sebelum perang dimulai.

Baca Juga: 20 Negara dengan Miliarder Terbanyak 2023 versi Forbes, Indonesia Termasuk?

Setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada 24 Februari tahun lalu, Barat memberlakukan sanksi paling berat dalam sejarah modern terhadap ekonomi Rusia - dan beberapa miliarder - dalam upaya untuk menghukum Putin atas perang tersebut.

Putin mengatakan Barat berusaha menghancurkan Rusia dan telah berulang kali menggembar-gemborkan kegagalan sanksi Barat untuk menghancurkan ekonomi Rusia, atau bahkan menghentikan barang-barang mewah Barat - apalagi suku cadang dasar - berakhir di Rusia.

Ekonomi Rusia menyusut 2,1% pada tahun 2022 di bawah tekanan sanksi Barat. Akan tetapi, Rusia mampu menjual minyak, logam, dan sumber daya alam lainnya ke pasar global, khususnya ke China, India, dan Timur Tengah.

Baca Juga: Vladimir Putin Bakal Tempatkan Senjata Nuklir di Belarus, Bagaimana Reaksi AS?

Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan ini menaikkan perkiraan pertumbuhan Rusia pada 2023 menjadi 0,7% dari 0,3%. Namun, IMF menurunkan perkiraan 2024 menjadi 1,3% dari 2,1%, dengan mengatakan pihaknya juga memperkirakan kekurangan tenaga kerja dan eksodus perusahaan Barat akan merugikan ekonomi negara tersebut. 

Harga minyak Ural, sumber kehidupan ekonomi Rusia, rata-rata US$ 76,09 per barel pada tahun 2022, atau naik dari posisi US$ 69 pada tahun 2021. Harga pupuk juga tinggi tahun lalu.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×