Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Andrei Melnichenko, yang menghasilkan banyak uang dari pupuk, terdaftar sebagai orang terkaya Rusia oleh Forbes dengan perkiraan nilai kekayaan US$ 25,2 miliar, lebih dari dua kali lipat dari perkiraan kekayaannya tahun lalu. Melnichenko tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar langsung mengenai peringkat Forbes tersebut.
Vladimir Potanin, presiden dan pemegang saham terbesar Nornickel, produsen paladium dan nikel olahan terbesar di dunia, menduduki peringkat kedua terkaya di Rusia dengan kekayaan US$ 23,7 miliar. Potanin tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar tentang peringkat Forbes tersebut.
Vladimir Lisin, yang mengendalikan pembuat baja NLMK dan menduduki peringkat tahun lalu sebagai orang terkaya Rusia, berada di urutan ketiga dalam daftar Forbes Rusia dengan nilai kekayaan US$ 22,1 miliar. Lisin tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar tentang peringkat Forbes tersebut.
Banyak miliarder Rusia menganggap sanksi Barat sebagai tindakan yang kikuk, dan bahkan rasis.
Baca Juga: Nuklir Taktis Rusia Bakal Ditempatkan di Belarus, AS Bersikap Hati-Hati
Membangun kekayaan saat Uni Soviet runtuh, sekelompok kecil taipan yang dikenal sebagai oligarki membujuk Kremlin di bawah mendiang Presiden Boris Yeltsin untuk memberi mereka kendali atas beberapa perusahaan minyak dan logam terbesar di dunia.
Kesepakatan privatisasi sering mendorong para taipan ke liga orang super kaya dunia, membuat mereka tidak disukai jutaan orang Rusia yang miskin.
Tetapi di bawah Putin, beberapa oligarki asli, seperti Mikhail Khodorkovsky dan Boris Berezovsky, dilucuti asetnya, yang akhirnya berakhir di bawah pengaruh perusahaan negara yang sering dijalankan oleh mantan mata-mata.
Nama-nama miliarder Rusia baru dalam daftar Forbes termasuk miliarder yang menghasilkan uang dari makanan ringan, supermarket, bahan kimia, bangunan, dan obat-obatan, menunjukkan bahwa permintaan domestik Rusia tetap kuat meskipun ada sanksi.