Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
Kesepakatan perdagangan fase satu, yang mulai berlaku pada bulan Februari, mengakhiri ancaman tarif pada sekitar US$ 155 miliar impor Cina yang mulai berlaku pada akhir tahun lalu, dan mengurangi setengahnya menjadi 7,5% pada US$ 120 miliar barang lainnya.
Tapi perjanjian ini tetap memberlakukan pajak impor 25% atas produk-produk Cina senilai US $ 250 miliar.
Baca Juga: Dihantam corona, China tak pasang target pertumbuhan PDB pada tahun ini
Perjanjian tersebut membuat China berkomitmen untuk lebih banyak membeli setidaknya US$ 200 miliar produk dan jasa Amerika daripada yang dilakukan pada tahun 2017.
"China telah bekerja dengan Amerika Serikat untuk menerapkan langkah-langkah yang akan memberikan akses yang lebih besar bagi produsen dan eksportir AS ke pasar pangan dan pertanian China yang sedang tumbuh," kata Lighthizer.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami sepenuhnya berharap perjanjian ini akan berhasil," pungkasnya.
Baca Juga: Bursa Asia Tenggara terseret ketegangan China-AS karena UU Keamanan Nasional