Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. negosiator perdagangan utama Presiden AS Donald Trump menyebut Beijing telah menyetujui untuk mengimpor lebih banyak produk Amerika.
Hal ini dilihat sebagai tanda kemajuan dalam kesepakatan fase satu yang ditandatangani kedua pihak pada Januari lalu.
Baca Juga: Tak cuma di Indonesia, ribuan warga Malaysia juga ngotot mudik meski dilarang
Dilansir dari South China Morning Post, China telah membuka pasarnya untuk impor blueberry, alpukat Hass California, barley dan biji-bijian pakan ternak lainnya.
Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer bilang, China juga menyetujui impor daging dari lebih banyak fasilitas pemrosesan dari Amerika. “Ini adalah masa-masa sulit bagi kedua negara kita. Adalah penting bahwa kita masing-masing terus bekerja untuk membuat perjanjian kita berhasil,” katanya.
Komentar tersebut menunjukkan titik kerjasama yang jarang terjadi dalam suatu hubungan yang telah merebak di banyak bidang, termasuk perselisihan tentang asal-usul pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 330.000 orang dan ekonomi yang terpukul di seluruh dunia.
Ketegangan lebih lanjut muncul setelah Beijing mengumumkan pada hari Kamis bahwa pihaknya mengusulkan untuk memberlakukan undang-undang keamanan nasional yang secara efektif akan membatasi aktivitas oposisi di Hong Kong.
Baca Juga: Soal UU Keamanan Hong Kong, AS langsung bersiap memberi sanksi bagi China
Sementara USTR memuji kerja sama AS-China, Departemen Luar Negeri AS memperingatkan bahwa menindaklanjuti undang-undang ini akan mendapat kecaman keras dari Amerika Serikat.
Kesepakatan perdagangan fase satu, yang mulai berlaku pada bulan Februari, mengakhiri ancaman tarif pada sekitar US$ 155 miliar impor Cina yang mulai berlaku pada akhir tahun lalu, dan mengurangi setengahnya menjadi 7,5% pada US$ 120 miliar barang lainnya.
Tapi perjanjian ini tetap memberlakukan pajak impor 25% atas produk-produk Cina senilai US $ 250 miliar.
Baca Juga: Dihantam corona, China tak pasang target pertumbuhan PDB pada tahun ini
Perjanjian tersebut membuat China berkomitmen untuk lebih banyak membeli setidaknya US$ 200 miliar produk dan jasa Amerika daripada yang dilakukan pada tahun 2017.
"China telah bekerja dengan Amerika Serikat untuk menerapkan langkah-langkah yang akan memberikan akses yang lebih besar bagi produsen dan eksportir AS ke pasar pangan dan pertanian China yang sedang tumbuh," kata Lighthizer.
"Di bawah kepemimpinan Presiden Trump, kami sepenuhnya berharap perjanjian ini akan berhasil," pungkasnya.
Baca Juga: Bursa Asia Tenggara terseret ketegangan China-AS karena UU Keamanan Nasional