Sumber: Business Insider | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA . Investor kawakan Michael Burry kembali memicu perdebatan setelah melontarkan serangkaian komentar tajam soal pasar saham, teknologi, dan ledakan industri kecerdasan buatan (AI).
Tokoh yang dikenal lewat film The Big Short itu menegaskan pandangannya bahwa pasar tengah berada dalam gelembung, dan menyebut OpenAI akan mengalami nasib serupa Netscape.
Dalam unggahan di X pada akhir pekan, Burry menilai OpenAI, pengembang ChatGPT, tengah sekarat dan berdarah uang tunai. Ia membandingkan perusahaan itu dengan Netscape, browser yang mendominasi internet pada 1990-an sebelum tersapu badai dot-com bubble.
Baca Juga: Michael Burry Serang Nvidia dan Palantir, Pasang Taruhan Besar di Saham AI
Menurut Burry, Microsoft kini berperan menjaga OpenAI tetap bertahan sambil menyedot kekayaan intelektualnya.
Ia mempertanyakan alasan para investor terus mengucurkan dana besar ke perusahaan tersebut. “Industri ini buruh IPO senilai US$ 500 miliar,” tulisnya.
Burry juga memperkirakan bahwa pendanaan US$ 60 miliar sekalipun tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan kas OpenAI.
Komentar tersebut muncul setelah Burry sebelumnya menyerang Nvidia. Bulan lalu, ia mengungkap posisi short terhadap perusahaan chip tersebut, langkah yang memicu internal memo dari Nvidia untuk membela diri.
Pada Minggu sore, Burry kembali mencari bukti soal stok GPU Nvidia yang diduga menumpuk di berbagai gudang. “Beberapa sudah menghubungi saya. Ini mulai menarik. Tapi saya butuh lebih banyak bukti,” tulisnya.
Baca Juga: OpenAI Kalahkan Grok dalam Pertandingan Catur, Terbukti Lebih Cerdas
Burry juga menggunakan kesempatan ini untuk menanggapi para pengkritiknya. Ia membagikan kembali berbagai pemberitaan lama yang menyoroti prediksi-prediksinya, termasuk peringatannya soal kejatuhan meme stocks dan inflasi pada 2021, setahun sebelum inflasi AS menyentuh puncaknya di sekitar 9%.
Ia juga menayangkan ulang unggahannya pada Maret 2023, ketika ia memperkirakan krisis perbankan regional di AS akan cepat mereda. Burry menyebut banyak analis dan jurnalis yang mengabaikannya, namun ia merasa rekam jejak membuktikan bahwa prediksinya tidak sepenuhnya meleset.
“Melihat kembali posisi short setelah 5 atau 10 tahun itu tidak masuk akal. Tidak ada short seller yang menahan posisi selama itu,” ujarnya.
Setelah sempat menghilang dari media sosial selama bertahun-tahun, Burry kini kembali aktif. Ia menutup hedge fund miliknya dan meluncurkan Substack baru tempat ia memaparkan pandangan bearish-nya terhadap pasar.













