Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - New York. Microsoft ternyata tidak hanya ingin akuisisi operasional TikTok di Amerika Serikat dan negara maju lainnya. Microsoft juga ingin membeli TikTok di seluruh Dunia.
Meski tidak disebutkan berapa nilai akuisisi TikTok oleh Microsoft nantinya, namun sebuah laporan mengklaim bahwa angkanya mencapai 30 miliar dollar AS (sekitar Rp 440 triliun) hingga 50 miliar dollar AS (sekitar Rp 733 triliun). Jumlah ini sekitar sepertiga nilai APBN Indonesia tahun 2020 yang sekitar Rp 2.000-an triliun.
Kendati begitu, Micosoft pun belum mengonfirmasi apakah pihaknya memang berniat untuk memperluas akuisisi operasional TikTok secara global atau tidak.
Baca juga: Lowongan kerja 2020 sekretaris, staf & manajer di asuransi BUMN Taspen Life
Pada Kamis (6/8/2020) lalu, surat kabar Financial Times mengatakan bahwa Microsoft berencana akan memperluas proses akuisisi TikTok di seluruh dunia. Menurut Financial Times, ada lima sumber yang tidak mau disebut namanya, yang membenarkan bahwa Microsoft berambisi mengambil alih operasional TikTok secara global, kecuali di China. Di negara tersebut, TikTok beroperasi menggunakan nama Douyin.
Sebelumnya, Microsoft mengaku telah berdiskusi dan bernegosiasi untuk mengakuisisi operasional TikTok di empat negara, yaitu Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Kabar ini pun dikonfirmasi langsung dalam sebuah posting blog resmi Microsoft yang diunggah pada Minggu (2/8/2020) lalu. "Microsoft akan bergerak cepat dan terus berdiskusi dengan perusahaan induk TikTok, ByteDance, dalam hitungan minggu, dan ditargetkan selesai selambat-lambatnya pada 15 September 2020," kata Microsoft.
Langkah ini diambil sejalan dengan peraturan pemerintah AS yang memberikan tenggat waktu hingga 45 hari sampai 15 September kepada ByteDance, untuk menjual atau memindahalihkan bisnisnya kepada perusahaan AS.
Baca juga: Daftar 10 HP tercepat periode Juli 2020
Nantinya, kesepakatan yang dibuat kedua belah pihak akan merujuk pada hasil tinjauan dari Komite Investasi Asing Amerika Serikat (CFIUS) sebagaimana dihimpun dari Blog Microsoft, Senin (10/8/2020).
CFIUS adalah sebuah lembaga AS yang bertanggung jawab untuk meninjau sekaligus menyelidiki beragam kesepakatan soal investasi asing di AS yang dapat memengaruhi keamanan nasional negara tersebut.
Ketika proses akuisisi rampung, nantinya seluruh data pengguna TikTok asal AS yang berada di luar server AS, akan dihapus setelah dipindahkan ke server di dalam negeri. "Kami memastikan bahwa semua data pribadi pengguna TikTok asal AS akan dipindahkan dan tetap berada di AS," kata Microsoft.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Microsoft Ingin Akuisisi TikTok di Seluruh Dunia, Bukan Cuma di AS",
Penulis : Conney Stephanie
Editor : Reska K. Nistanto