kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Microsoft Pangkas Target Pendapatan dan Laba di Kuartal II Akibat Penguatan Dolar AS


Senin, 06 Juni 2022 / 15:22 WIB
Microsoft Pangkas Target Pendapatan dan Laba di Kuartal II Akibat Penguatan Dolar AS
ILUSTRASI. Microsoft Pangkas Target Pendapatan dan Laba di Kuartal II Akibat Penguatan Dolar AS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Microsoft Corp menurunkan target pendapatan dan laba bersih pada kuartal II 2022 akibat penguatan dollar Amerika Serikat (AS). Perusahaan perangkat lunak terbesar di dunia ini melihat fluktuasi mata uang tersebut telah menekan tingkat keuntungannya. 

Melansir Yahoo Finance, Microsoft memperkirakan fluktuasi mata uang itu akan menekan sekitar US$ 460 juta pendapatannya pada kuartal yang berakhir pada 30 Juni 2022. Sehingga pendapatan diprediksi hanya akan mencapai US$ 51,94 miliar- US$ 52,74 miliar. Turun dari proyeksi sebelumnya sebesar US$ 52,4 miliar-US4 53,2 miliar. 

Sementara target laba bersih direvisi turun menjadi US$ 16,85 miliar- US$ 17,43 miliar dari sebelumnya US4 17,10 miliar - US$ 17,67 miliar. 

Jika sebelumnya, perusahaan yang didirikan Bill Gate ini menargetkan laba per saham pada kuartal II mencapai US$ 2,28, kini target dikoreksi jadi US$ 2,24 per saham. 

Baca Juga: Rebutan Tenaga Kerja, Apple Mengerek Gaji Karyawan

Revisi pertengahan musim perusahaan yang jarang terjadi mengejutkan pasar. Revisi ini menggarisbawahi ancaman inflasi dan kebijakan ekonomi yang lebih ketat terhadap industri yang juga sudah terpukul oleh kekalahan pasar.

Anurag Rana, analis di Bloomberg Intelligence mengatakan, revisi target Microsoft akan menjadi tema yang berulang di banyak perusahaan perangkat lunak besar, karena sebagian besar penjualan mereka berasal dari luar AS.

Sebelumnya, di awal pekan ini, Salesforce Inc. juga menyebutkan bahwa penguatan dolar menurunkan prospek penjualannya untuk tahun ini. Perusahaan perangkat lunak bisnis ini menggandakan dampak yang diharapkan dari dolar yang lebih kuat menjadi US$ 600 juta.

Kecepatan kenaikan suku bunga AS relatif dibanding negara ekonomi maju lainnya serta perang Rusia-Ukraina telah memicu lonjakan permintaan dolar, yang meningkat lebih dari 7% sejak awal tahun. Kenaikan greenback telah membuat euro, pound Inggris, dan yen Jepang jatuh.

Baca Juga: Wall Street Merosot di Tengah Rencana Agresif The Fed




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×