Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Wakil direktur Dewan Ekonomi Nasional Daniel Hornung kepada Financial Times mengatakan, rencana Presiden Biden untuk menaikkan pajak bagi warga Amerika terkaya akan membuat sistem perpajakan lebih adil.
"Ini akan mendorong pertumbuhan, efisiensi dan peluang ekonomi; memungkinkan investasi untuk menumbuhkan perekonomian kita dan kelas menengah, serta mengurangi defisit dan risiko fiskal," jelasnya.
Meskipun kredibilitas ekonomi Biden telah dirusak oleh serangan inflasi terburuk di AS sejak tahun 1980an, beberapa warga Amerika super kaya berpendapat bahwa ia akan melakukan pekerjaan lebih baik daripada saingannya dari Partai Republik.
Baca Juga: Debat Pertama Presiden AS Joe Biden-Donald Trump, Ini Aturan Mainnya
Sementara itu, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, ingin memperbarui serangkaian pemotongan pajak yang ia lakukan pada tahun 2017 – sebuah langkah yang menurut Gedung Putih akan mempertahankan status quo di mana orang-orang kaya mempunyai beban pajak yang jauh lebih kecil dibandingkan orang Amerika pada umumnya. Pemotongan pajak Trump akan berakhir pada tahun 2025.
Beberapa miliarder, termasuk pemodal Bill Ackman dan Stephen Schwarzman, dalam beberapa pekan terakhir mengatakan bahwa mereka mendukung Trump.