Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Perusahaan berupaya mengangkat isu nasionalisme dengan harapan akan memicu gelombang simpati di antara penduduk setempat dan pihak berwenang. Kata "India" muncul secara teratur di 413 halaman dari laporan tanggapan Adani.
"Ini merupakan pernyataan sembrono tanpa bukti apa pun dan murni pada spekulasi yang tidak berdasar tanpa pemahaman apa pun tentang hukum India seputar pihak terkait dan transaksi pihak terkait," kata Adani tentang pertanyaan yang diajukan oleh Hindenburg tentang tata kelola dan dugaan malpraktik.
"Asumsi bahwa entitas, sebagaimana dinyatakan dalam laporan, terkait dengan entitas yang terdaftar di Adani, adalah imajiner, tidak jelas dan tidak berdasar dan mengalir hanya dari kurangnya pemahaman oleh Hindenburg tentang undang-undang, peraturan, dan standar akuntansi India," perusahaan itu juga dikatakan.
Adani juga bilang, "Hindenburg Research tampaknya tidak memiliki pemahaman tentang masalah hukum atau standar akuntansi India, namun membuat klaim entitas yang dirahasiakan 'pihak terkait' tanpa pemahaman tentang apa yang merupakan pihak terkait."
Selain tudingan ketidaktahuan institusi India, Adani juga tak segan-segan menuding firma New York itu melecehkan India.
"Hindenburg dengan sengaja mengabaikan proses dan peraturan hukum India dalam sindiran mereka terhadap kami," kata Adani.
Baca Juga: Elon Musk Bukan Lagi Orang Terkaya Dunia, Ini Penggantinya
Hindenburg langsung menanggapi pernyataan Andani.
"Penipuan tidak dapat disamarkan oleh nasionalisme atau tanggapan berlebihan yang mengabaikan setiap tuduhan utama yang kami ajukan," kata Hindenburg dalam sebuah pernyataan.
Dijelaskan pula, "Adani Group bisa diduga mencoba mengalihkan fokus dari isu-isu substantif dan malah memicu narasi nasionalis, mengklaim laporan kami sama dengan 'serangan yang diperhitungkan terhadap India.' Singkatnya, Grup Adani telah berusaha menggabungkan kebangkitannya yang meroket dan kekayaan Ketuanya, Gautam Adani, dengan kesuksesan India sendiri."
Baca Juga: Inilah Saham Paling Cuan di Dunia