kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miliarder yang membangun bisnis saat berumur 46 tahun (2)


Jumat, 20 September 2019 / 11:35 WIB
Miliarder yang membangun bisnis saat berumur 46 tahun (2)


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Sejak muda David Duffield memang senang dengan dunia komputer. Ia pun berhasil masuk ke perusahaan komputer terkenal IBM. Namun ia masih tetap tak puas diri. Di saat umur menginjak 46 tahun, Duffield membuat perusahaan software sendiri. Hasilnya PeopleSoft perusahaan Duffield dilirik Oracle. Ia mendapatkan dana segar sekitar US$ 10,7 miliar. Bersama seorang temannya ia mendirikan perusahaan lain yang serupa hingga bisa melantai di bursa saham.

Tidak ada kata terlambat bagi setiap orang yang ingin sukses. Hal ini dibuktikan David Duffield saat sukses membuat perusahaan software.

Setelah malang melintang di dunia karier yang tidak jauh dari dunia komputer, Duffield baru mulai memberanikan diri membuat perusahaan sendiri di di usia senja. PeopleSoft dan Workday adalah dua perusahaan yang melambungkan namanya menjadi salah satu miliarder dunia.

Duffield lahir tahun 1941. Saat ini umur Duffield sudah menginjak 78 tahun. Dia mengenyam pendidikan di Universitas Cornell dan mendapat gelar Sarjana Teknik. Di kampus, dia menekuni bidang kelistrikan. Tak puas, ia juga meraih gelar Master Administrasi Bisnis di Sekolah Pascasarjana Manajemen Samuel Curtis Johnson.

Duffield memang sudah tertarik dengan dunia komputer sejak muda. Duffield sudah mulai bekerja di International Business Machines Corporation atau lebih dikenal dengan IBM. Di sana ia menjalankan jabatan sebagai insinyur sistem dan perwakilan pemasaran.

Duffield juga sempat tercatat sebagai anggota dewan eksekutif di perusahaan Longworth Management Inc. Perusahaan ini bergerak di bidang investasi dan mulai berdiri tahun 1999. Tidak hanya itu. Duffield juga berperan sebagai salah satu pendiri Information Associates yang secara khusus bergerak di dalam aplikasi untuk pasar pendidikan tinggi.

Perjalanan bisnis Duffield melesat saat dia memberanikan diri membangun PeopleSoft pada tahun 1987. Dia menduduki jabatan sebagai CEO sejak Agustus 1987 hingga Mei 1999.

PeopleSoft pun menjadi salah satu perusahaan software yang saat itu cukup disegani. Oracle pun tertarik dengan PeopleSoft dan membeli perusahaan itu dengan nilai US$ 10,7 miliar pada tahun 2005.

Selepas sukses dengan PeopleSoft, Duffield bersama temannya Aneel Bhusri membangun Workday. Workday merupakan perusahaan yang bergerak di lini bisnis yang sama dengan PeopleSoft.

Di bawah kepemimpinan Duffield, Workday menjadi salah satu perusahaan yang sukses di dunia. Workday mengeluarkan aplikasi pertamanya pada November 2006. Enam tahun berselang, Workday melakukan initial public offering (IPO), tepatnya tahun 2012. Pasca IPO harga sahamnya terus meroket. Perusahaan ini melantai di New York Stock Exchange. Pada tahun 2015, pengguna dari layanan Workday mencapai 700 pengguna dan 3.700 karyawan di seluruh dunia

Duffield menjabat sebagai CEO perusahaan itu. Dia sekaligus merupakan pemegang saham terbesar di Workday. Dia memiliki 24% dari total saham perusahaan yang dia rintis tersebut.

Tahun 2014, Duffield menanggalkan peran sebagai CEO di Workday dan beralih menjadi ketua dewan. Selain kepiawaian sebagai pengelola software, dia juga dipercaya para pelanggannya sebagai penasihat perusahaan yang menggunakan software dari Workday. Perlu diketahui pelanggan dari aplikasi yang dibuatnya ini juga termasuk Netflix dan MGM.

Dalam mengembangkan bisnisnya Duffield selalu berpegang pada sebuah prinsip. "Jika Anda benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan orang, Anda akan mengetahui apa yang ada di benak mereka dan dengan mudah tahu apa yang membuat mereka nyaman," ujarnya.

Saat ini David Duffield masih masuk dalam jajaran orang terkaya di dunia. Menurut Forbes, total kekayaan pria berkebangsaan Amerika Serikat ini per September 2019 sebanyak US$ 10,4 miliar. Dia menduduki peringkat ke 114 dari seluruh orang terkaya di dunia.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×