kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Militer AS Memburu Sisa-Sisa Balon Saat China Menyerukan untuk Menahan Diri


Senin, 06 Februari 2023 / 12:52 WIB
Militer AS Memburu Sisa-Sisa Balon Saat China Menyerukan untuk Menahan Diri
ILUSTRASI. Sebuah balon terbang di langit di atas Billings, Montana, AS. 1 Februari 2023 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial. Militer AS Memburu Sisa-Sisa Balon Saat China Menyerukan untuk Menahan Diri.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  BEIJING/WASHINGTON. Militer Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka tengah mencari sisa-sisa balon pengintai China yang salah satu diantaranya ditembak jatuh sehari sebelumnya.

Sementara Beijing pada Senin mendesak Washington untuk tidak meningkatkan atau mengambil tindakan lebih lanjut untuk merusak balon milik mereka.

Beijing menegaskan bahwa balon tersebut adalah pesawat sipil yang secara tidak sengaja tersesat ke wilayah udara AS. Kondisi ini telah semakin mempertegang hubungan yang sudah tegang kedua negara dan menyebabkan Washington membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Beijing.

Jenderal Glen VanHerck, komandan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara dan Komando Utara AS, mengatakan pada Minggu bahwa Angkatan Laut AS sedang bekerja untuk memulihkan balon dan muatannya serta Penjaga Pantai menyediakan keamanan untuk operasi tersebut.

Baca Juga: Detik-Detik Balon Mata-Mata China Ditembak Secara Dramatis oleh Jet Tempur AS

Keberhasilan pemulihan balon dan muatannya berpotensi memberi Amerika Serikat wawasan tentang kemampuan mata-mata China, meskipun pejabat AS telah meremehkan dampak balon tersebut terhadap keamanan nasional.

Sebuah jet tempur AS menembak jatuh balon tersebut di Atlantik, di lepas South Carolina pada hari Sabtu, China meresponsnya dengan mengatakan bahwa aksi itu sebagai reaksi berlebihan.

"China dengan tegas menentang dan memprotes keras hal ini," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Xie Feng dalam sambutannya kepada Kedutaan Besar AS di Beijing yang diposting di situs web kementerian pada Senin pagi.

"Pemerintah China mengikuti perkembangan situasi dengan cermat," katanya.

Insiden balon itu terjadi ketika Amerika Serikat dan China berusaha untuk meningkatkan komunikasi dan mulai memperbaiki hubungan yang telah berada di bawah tekanan parah dalam beberapa tahun terakhir karena ketegangan di beberapa bidang, termasuk upaya AS untuk memblokir akses China ke teknologi mutakhir utama.

Baca Juga: Beijing Mengutuk Keras Serangan Militer AS Terhadap Balon China

China telah memperingatkan dampak serius dan mengatakan akan menggunakan cara yang diperlukan untuk menangani situasi serupa, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pialang ING mengatakan dalam sebuah catatan pada Senin bahwa insiden itu dapat memperburuk "perang teknologi" AS dan China dan akan berdampak negatif jangka pendek pada mata uang yuan China.

"Kedua belah pihak kemungkinan akan memberlakukan lebih banyak larangan ekspor pada teknologi di industri yang berbeda. Ini adalah ancaman baru terhadap gangguan rantai pasokan, meskipun risiko gangguan logistik akibat pembatasan Covid kini telah hilang," katanya.

Baca Juga: Balon Mata-Mata untuk Keperluan Ilmiah, China Sebut Reaksi AS Berlebihan

"Risiko baru ini lebih merupakan risiko jangka panjang daripada yang sudah dekat," kata ING.

Yuan China jatuh ke level terendah 6,8077 per dolar pada perdagangan Senin pagi, menyentuh level terlemah dalam hampir sebulan.




TERBARU

[X]
×