kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Militer Israel Klaim Memiliki Bukti Hamas Menahan Sandera di Rumah Sakit


Selasa, 14 November 2023 / 10:51 WIB
Militer Israel Klaim Memiliki Bukti Hamas Menahan Sandera di Rumah Sakit
ILUSTRASI. Militer Israel menunjukkan sebuah ruangan bawah tanah di sebuah rumah sakit anak di Gaza. Ruangan diduduga digunakan Hamas untuk menyimpan senjata dan menahan sandera.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Militer Israel mengklaim telah menemukan bukti bahwa militan Hamas memang menyembunyikan sandera di dalam rumah sakit, tepatnya di ruang bawah tanah sebuah rumah sakit anak di Gaza.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, pada hari Senin (13/11) mengatakan bahwa pasukannya telah menemukan pusat komando beserta gudang senjata Hamas di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantissi, sebuah rumah sakit anak dengan khusus merawat pasien kanker.

Di dalamnya, militer Israel menemukan granat, rompi bunuh diri dan bahan peledak lainnya. Mereka juga mengklaim menemukan tanda-tanda ruang tahanan sandera.

"Kami juga menemukan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Hamas menyandera di sini. Hal ini sedang kami selidiki. Tapi kami juga memiliki intelijen yang memverifikasinya," kata Hagari, dikutip Reuters.

Baca Juga: Tank-Tank Israel Kepung RS Al Shifa di Gaza, 32 Pasien Meninggal Termasuk 3 Bayi

Dalam laporannya, Hagari juga menunjukkan sebuah video yang memperlihatkan terowongan yang menurutnya mengarah ke rumah seorang komandan senior angkatan laut Hamas.

Israel menuduh Hamas menggunakan rumah sakit dan infrastruktur sipil lainnya untuk menyembunyikan pusat komando dan posisi senjata serta menggunakan warga sipil dan pasien rumah sakit sebagai tameng manusia.

Hamas dan otoritas rumah sakit di Gaza membantah bahwa fasilitas kesehatan telah digunakan dengan cara seperti itu. 

Pada hari Senin juga, tank-tank Israel ditempatkan di luar gerbang rumah sakit Al Shifa, rumah sakit utama di Gaza dimana ratusan pasien masih menunggu untuk dievakuasi.

Baca Juga: Uni Eropa Tuduh Hamas Gunakan Rumah Sakit dan Manusia Sebagai Tameng

Juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf Al-Qidra, yang berada di dalam rumah sakit Al Shifa mengatakan, 32 pasien telah meninggal dalam tiga hari terakhir, termasuk tiga bayi yang baru lahir, akibat pengepungan rumah sakit dan kurangnya listrik.

Al-Qidra juga melaporkan sedikitnya 650 pasien masih berada di dalam, putus asa untuk dievakuasi ke fasilitas medis lain oleh Palang Merah atau lembaga netral lainnya.

Militer Israel dilaporkan mengebom tangki air, sumur, bahkan pompa oksigen yang ada di rumah sakit tersebut.

Hingga kini ada lebih dari 11.000 orang yang terbunuh di Gaza akibat serangan brutal militer Israel sejak 7 Oktober lalu. Sebagian besar di antaranya merupakan anak-anak dan wanita.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×