kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Militer Myanmar tuduh Suu Kyi terima uang ilegal US$ 600.000 dan 11 kg emas


Jumat, 12 Maret 2021 / 05:58 WIB
Militer Myanmar tuduh Suu Kyi terima uang ilegal US$ 600.000 dan 11 kg emas
ILUSTRASI. Penguasa militer Myanmar menuduh pemimpin yang digulingkan Aung San Suu Kyi secara ilegal menerima uang senilai US$ 600.000 dan 11 kg emas. REUTERS/Stringer


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Klaimnya didukung oleh kelompok hak asasi Amnesty, yang menuduh militer melakukan pembunuhan besar-besaran di negara tersebut.

Andrew juga menyerukan sanksi terhadap para pemimpin junta dan Perusahaan Minyak dan Gas Myanmar milik militer, yang ditetapkan untuk mencapai target pendapatan US$ 1 miliar tahun ini. Di sisi lain, AS telah mengumumkan sanksi terhadap 10 pemimpin kudeta, termasuk penjabat presiden Myanmar, dan tiga perusahaan.

Yang terbaru dari aksi protes

Sedikitnya tujuh orang lagi dibunuh oleh pasukan keamanan pada hari Kamis (11/3/2021), sehingga total korban tewas menjadi lebih dari 70. Para saksi mata mengatakan beberapa pengunjuk rasa telah ditembak di kepala.

Enam dari kematian itu terjadi di pusat kota Myaing.

"Kami melakukan aksi protes dengan damai," kata seorang petugas kesehatan di sana kepada kantor berita Reuters. "Saya tidak percaya mereka melakukannya."

Baca Juga: Lindungi pengunjuk rasa, Suster Ann Rose kembali berlutut di depan polisi Myanmar

Kematian lebih lanjut terjadi di kota distrik Dagon Utara Yangon, di mana Chit Min Thu yang berusia 25 tahun meninggal setelah ditembak di kepala.

"Tak seorang pun akan berdamai sampai situasi ini berakhir. Mereka begitu kejam dengan putra saya," kata ibunya Hnin Malar Aung kepada kantor berita AFP.

Sementara itu, seorang pejabat senior mengatakan militer telah menahan diri sepenuhnya dan menuduh para pengunjuk rasa melakukan tindakan kekerasan.

Selanjutnya: Ratusan massa anti-kudeta yang terperangkap di Yangon akhirnya berhasil keluar



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×