kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Miris, UNDP prediksi sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan


Minggu, 28 November 2021 / 08:05 WIB
Miris, UNDP prediksi sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebuah laporan baru-baru ini dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) memperingatkan bahwa sejumlah besar orang yang tidak dapat membayar kembali pinjaman, suku bunga deposito yang lebih rendah dan krisis likuiditas tunai dapat menyebabkan sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan.

Ekonomi Afghanistan terjun bebas sejak sebagian besar dukungan pembangunan asing dicabut setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus 2021. Situasi ini memberikan tekanan besar pada sistem perbankan yang menetapkan batas penarikan mingguan untuk menghentikan kehabisan simpanan.

"Sistem keuangan dan perbankan Afghanistan sedang kacau. Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan mereka runtuh," kata UNDP dalam laporannya.

.Baca Juga: PBB deteksi kehadiran kelompok ISIS di hampir seluruh provinsi di Afghanistan

Kepala UNDP Afghanistan, Abdallah al Dardari, mengatakan kepada Reuters bahwa dia sedang mencari cara agar mereka dapat mendukung sistem perbankan, tetapi tidak dengan Taliban.

"Kami berada dalam situasi yang mengerikan sehingga kami perlu memikirkan semua opsi yang mungkin. Apa yang tidak terpikirkan tiga bulan lalu menjadi bisa dipikirkan sekarang," katanya.

Secara umum, sistem perbankan Afghanistan berada dalam keadaan yang mengerikan bahkan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan. Suntikan dana asing adalah penyelamat Afghanistan sejauh ini.

Mengandalkan dana asing

UNDP telah secara khusus menyatakan proposalnya untuk menyelamatkan sistem keuangan dan perbankan Afghanistan. Beberapa di antaranya termasuk skema penjaminan simpanan, langkah-langkah untuk memastikan kecukupan likuiditas untuk kebutuhan jangka pendek dan menengah, serta opsi penjaminan kredit dan penundaan pembayaran pinjaman.

Sebelum ini, PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa ekonomi Afghanistan berada di ambang kehancuran yang kemungkinan akan semakin memicu krisis pengungsi. UNDP juga menyadari bahwa sistem perbankan yang gagal membutuhkan waktu puluhan tahun untuk pulih.

Baca Juga: Badan pangan PBB: Anak-anak Afghanistan bisa mati kelaparan




TERBARU

[X]
×