Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Hoge mengatakan, beberapa di antaranya pada akhirnya dapat menghasilkan kemitraan dengan Moderna untuk mengatasi 15 patogen prioritas.
"Kami ingin memastikan para ilmuwan yang memiliki ide hebat tentang bagaimana mereka membuat vaksin, akan bisa mengakses standar dan teknologi kami, seolah-oleh mereka bekerja di Moderna," ungkapnya.
Sejak awal pandemi Covid-19, Moderna berkomitmen untuk tidak akan memberlakukan paten vaksinnya selama fase darurat krisis kesehatan. Langkah ini memungkinkan pengembangan pabrik pembuatan vaksin di Afrika yang didukung oleh WHO sebagai bagian dari proyek percontohan.
Komitmen Moderna ini juga memberi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah pengetahuan cara membuat vaksin Covid-19.
Moderna berjanji, komitmen itu akan permanen untuk 92 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan di bawah Komitmen Pasar Lanjutan COVAX (AMC) yang dipimpin oleh aliansi vaksin GAVI.