Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Harga grosir naik 8,2% pada Januari dari tahun sebelumnya, melambat untuk bulan kedua berturut-turut tetapi masih berada di dekat rekor 9,0% yang dicapai pada November, menurut jajak pendapat tersebut. Pengeluaran rumah tangga kemungkinan naik 0,3% pada Desember dari tahun sebelumnya, menandai kenaikan pertama dalam lima bulan.
Adapun Thailand sudah mencatatkan perlambatan aktivitas ekonomi pada Januari akibat wabah Omicron menurut bank sentralnya. Itu memotong pemulihan pada kuartal IV lalu setelah terdorong ekspor yang kuat dan pelonggaran pembatasan mobilitas.
Penangguhan masa karantina untuk kedatangan penerbangan Internasional pada Desember sudah sempat membawa dampak positif ke Pariwisata negara ini. Namun, peningkatan kasus Omicron bisa mengancam ekonomi Thailand.
"Kami melihat ada penyebaran Omicron di akhir Desember. Itu agak memperlambat aktivitas ekonomi di Januari. Tapi sebagian dari itu adalah penyesuaian musiman," Chayawadee Chai-Anant, Direktur Senior di Bank of Thailand.
Pada bulan Desember, ekonomi membaik dari November dengan ekspor meningkat dan pariwisata membaik menyusul pembukaan kembali yang luas untuk pengunjung asing pada November, setelah 20 bulan karantina wajib yang melihat kedatangan tahunan turun menjadi kurang dari 1% dari angka pra-pandemi.